Jurnalpantura.id, Kudus – Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton, menyatakan kekesalannya terhadap maraknya aksi balap liar yang terjadi di Kota Kretek.
Ia menyayangkan bahwa para pelaku mayoritas merupakan pelajar yang masih duduk di bangku sekolah.
“Saya geram sekali masih ada balapan liar. Apalagi banyak dari kalian masih sekolah. Lebih baik di rumah, belajar yang rajin. Apa kalian tidak takut jatuh atau menabrak orang lain?” tegas Bellinda saat memberikan arahan langsung kepada para pelaku balap liar di Polsek Kota Kudus, Sabtu malam (31/5/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bellinda secara langsung turut mencatat nama-nama remaja yang terjaring razia untuk kemudian disampaikan ke pihak sekolah masing-masing.
“Langkah ini kami ambil agar pihak sekolah turut memberikan pembinaan kepada siswa mereka,” paparnya.
Kepada ratusan remaja yang terjaring, Bellinda memberikan imbauan keras agar tidak lagi terlibat dalam aktivitas negatif seperti balap liar, yang menurutnya hanya akan membawa kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain.
“Kami tidak ingin generasi muda Kudus hancur karena salah pergaulan. Ini bukan hanya soal pelanggaran aturan, tapi juga soal tanggung jawab moral,” katanya.

Ia juga meminta pihak kepolisian untuk bertindak tegas apabila kejadian serupa terulang kembali.
“Jika hal ini terulang, saya tidak akan segan meminta aparat untuk memberikan sanksi yang lebih berat, tidak hanya sekadar pembinaan,” tandas Bellinda.
Lebih lanjut, Wabup berharap potensi tindak kejahatan, khususnya yang melibatkan anak di bawah umur, bisa ditekan.
Pihaknya juga mengimbau para orang tua untuk lebih aktif dalam memantau aktivitas anak-anaknya, terutama di malam hari.
“Anak-anak sekolah sebaiknya tetap di rumah saat malam, melakukan kegiatan yang positif. Orang tua kami minta agar lebih memperhatikan aktivitas mereka,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo mengatakan dalam operasi balap liar yang dilakukan jajaran Polres Kudus di Jalan A. Yani, terjaring ratusan remaja yang telah diamankan.
“Sebanyak 246 remaja dan 129 unit kendaraan roda dua telah kami amankan, ini bukan sekedar pelanggaran lalu lintas, tapi ancaman serius bagi masyarakat,” tegasnya usai memimpin razia.
Sebagai bagian dari pembinaan, ratusan remaja yang tertahan di Polsek Kudus Kota harus menunggu hingga pagi untuk dijemput langsung oleh orang tua dan diminta meminta maaf langsung sebagai konsekuensi atas tindakan mereka.