Jurnalpantura.id, Kudus – Untuk memastikan harga elpiji subsidi 3 kilogram (kg) sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), Pemerintah Kabupaten Kudus menggandeng TNI dan Polri dalam pengawasan penjualan elpiji di seluruh pangkalan.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kudus, Andi Imam Santosa, menegaskan bahwa HET elpiji 3 kg di wilayah Kudus adalah Rp 18.000 sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah Nomor 540/20 tahun 2024.
“Jika ada yang menjual di atas HET atau terindikasi ada permainan dalam distribusi, kami minta segera laporkan ke kami di Disdag Kudus,” ujar Andi dalam sebuah pertemuan di Aula Disdag Kudus, Jumat 14/2/2025.
Sebagai upaya koordinasi, Disdag Kudus telah membagikan data lokasi pangkalan kepada perwakilan Koramil dan Polsek di kecamatan, agar Babinsa dan Bhabinkantibmas bisa turun langsung mengawasi hingga tingkat desa.
“Kalau ditemukan adanya permainan-permainan, bisa lapor ke kami agar kami bisa menegur agen, dan agen akan menegur pangkalan,” tuturnya.
Jika pelanggaran terus berlanjut, rekomendasi akan diberikan kepada Pertamina untuk mencabut izin operasional pangkalan tersebut. Ini dilakukan untuk memastikan penyaluran elpiji subsidi tetap sesuai ketentuan.
Selain pengawasan harga, Disdag Kudus juga meminta dukungan TNI dan Polri dalam memberikan informasi kepada masyarakat, agar terhindar dari panic buying.
Stok elpiji subsidi saat ini aman dan cukup, meskipun sempat ada penundaan distribusi akibat cuaca buruk yang menghambat pengiriman elpiji. Kendati demikian, Andi memastikan bahwa kondisi pasokan elpiji telah kembali normal.
“Cuaca buruk sempat menghambat pengiriman, namun sekarang distribusi elpiji sudah lancar dan stok mencukupi,” ujarnya.
Kabid Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen Disdag Kudus, Minan Mochamad, menyampaikan bahwa saat ini terdapat sekitar 1.220 pangkalan yang tersebar di sembilan kecamatan Kabupaten Kudus.
Namun, ia mengungkapkan bahwa ada satu agen, PT Pertamina Retail, yang tidak dapat beroperasi karena tidak memenuhi persyaratan legalitas, sehingga 20 pangkalan di bawah pengelolaannya terpaksa tutup.
“Kami pastikan kebutuhan elpiji subsidi tetap tercukupi. Kami juga mengimbau konsumen untuk membeli langsung di pangkalan agar mendapatkan harga yang sesuai dengan HET,” jelasnya. (J05/A01)