Jurnalpantura.id, Kudus – Sebanyak 13 sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring. Akibat terdampak genangan air banjir yang masuk hingga area sekolahan.
13 sekolah tersebut terdiri dari 10 sekolah Dasar (SD) dan 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Adapun SMP yang lapor melakukan KBM secara daring, Yakni SMP Negeri 2 Jati, SMP Negeri 2 Mejobo dan SMP Negeri 2 Undaan.
Sedangkan 10 SD yang melapor untuk melaksanakan KBM daring, tersebar di 3 Korwil Kecamatan. Meliputi, SD Negeri 1 Setrokalangan dan SD Negeri 2 Setrokalangan yang berada di Korwil Kecamatan Kaliwungu.
Lalu, SD Negeri 2 Jojo, SD Negeri 3 Jojo, SD Negeri 2 Kesambi, SD Negeri 4 Payaman, SD Negeri 4 Golantepus, SD Negeri 2 Mejobo di Korwil Kecamatan Jekulo. Serta, SD Negeri 3 Jati Wetan dan SD Negeri 3 Pasuruhan Lor di Korwil Kecamatan Jati.
“Karena terdampak banjir, sekolah-sekolah tersebut mulai hari ini tadi izin melaksanakan KBM secara daring,” ujar Kabid Pendidikan Dasar pada Disdikpora Kudus, Anggun Nugraha, Kamis (14/3/2024).
Anggun menyebut, sekolah yang melapor untuk melakukan KBM secara daring tidak bisa ditentukan hingga kapan. Namun, pihaknya mengimbau apabila sudah memungkinkan untuk dilakukan KBM secara luring, akan segera kembali ke sekolah.
“Ya sampai kondisi memungkinkan untuk KBM,” tandasnya.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Ahmad Munaji menyebut, ada sebanyak 14 desa di kabupaten setempat yang terdampak genangan air banjir pada Kamis (14/3/2024).
14 desa tersebut yakni Desa Jati Wetan di Kecamatan Jati. Desa Tumpangkrasak, Desa Ngembalrejo Kecamatan Jati. Desa Pladen, Desa Tenggeles di Kecamatan Jekulo. Lalu Desa Prambatan Lor, Desa Setrokalangan di Kecamatan Kaliwungu.
“Serta, Desa Jojo, Desa Tenggeles, Desa Golantepus, Desa Gulang, Desa Temulus, Desa Kesambi, dan Desa Mejobo di Kecamatan Mejobo,” ujarnya. (J05/A01)