Jurnalpantura.id, Kudus – Pemerintah Kabupaten Kudus akan menggelar pemecahan Rekor Muri Penari Tari Kretek Terbanyak dalam rangkaian acara Tradisi Dandangan, pada Sabtu, 22/2/2025, di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.
Pemecahan Rekor Muri Penari Tari Kretek Terbanyak ini akan melibatkan sekitar 1.095 pelajar dari jenjang SMP dan SMA, yang telah melakukan latihan rutin dalam rangka memeriahkan acara tersebut.
Kepala SMPN 2 Kudus, In Setyorini, mengungkapkan bahwa antusiasme pelajar di sekolahnya untuk ikut berpartisipasi sangat tinggi. Bahkan, SMPN 2 Kudus menyumbangkan peserta terbanyak dalam pemecahan Rekor Muri ini.
“Kami mengirimkan 164 pelajar untuk ikut serta. Awalnya banyak yang ingin ikut, tapi yang jadi peserta kami saat ini berjumlah 164 pelajar,” kata In Setyorini.
Guru Seni Budaya Seni Tari SMPN 2 Kudus, Etik Dwi Aprili Yanti, menjelaskan bahwa dari 164 pelajar yang terlibat dalam pemecahan rekor muri, 25 di antaranya adalah pelajar laki-laki dan 139 pelajar perempuan.

Ia menambahkan, peserta dari SMPN 2 Kudus terdiri dari pelajar kelas VII, VIII, dan IX, dengan mayoritas perempuan. Mereka akan mengenakan kostum khas Tari Kretek yang sudah dipersiapkan.
“Siswa laki-laki akan mengenakan kudusan dan membawa bendera, sedangkan siswa perempuan akan memakai pakaian penari Tari Kretek dan beberapa menggunakan kostum kudusan,” ujarnya.
Etik juga menjelaskan bahwa kostum Tari Kretek terdiri dari caping kalo, kebaya, dan jarik untuk perempuan, sementara laki-laki mengenakan koko putih bordir dan sarung.
“Kami memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih kostum agar tidak membebani orang tua mereka,” tambah Etik.
Melalui kegiatan ini, para pelajar diharapkan tidak hanya turut serta dalam pemecahan rekor Muri, tetapi juga ikut melestarikan dan memperkenalkan Tari Kretek sebagai bagian dari budaya lokal kepada generasi muda.
“Kegiatan ini juga masuk dalam Kurikulum Merdeka. Jadi budaya lokal bisa dinikmati, diketahui dan dipraktekan langsung oleh para siswa. Sehingga budaya Tari Kretek ini tidak punah dan semakin berkembang dikenal luas hingga nasional dan mancanegara,” pungkasnya. (J05/A01)