Jurnalpantura.id, Kudus – Seleksi Festival Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat koordinator wilayah (korwil) pendidikan kecamatan jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kudus Tahun 2025 tengah berlangsung.
SD 1 Tumpangkrasak yang mengikuti lomba FLS3N tingkat Korwil Pendidikan Kecamatan Jati, berhasil memboyong gelar juara 1 pada cabang lomba Menulis Cerita Putri . Seleksi di wilayah setempat telah terselenggara pada Selasa, 3/6/2025.
Kepala SD 1 Tumpangkrasak, Briari Indrastiati menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang diraih oleh siswinya, yakni Bilqis Hafidza Nuri Maulida, dalam cabang lomba Menulis Cerita di ajang FLS3N Tahun 2025.
“Bilqis ini siswa kelas VI. Kalau untuk pembinaan memang biasanya kita mulai dari kelas III. Kita melihat potensi anak baru dilakukan pembinaan intens agar bisa meraih juara,” ujar Briari.
Pembinaan siswa dilakukan setiap hari saat mendekati waktu pelaksanaan lomba. Bilqis sendiri dibimbing oleh Guru Kelas V, yang mengajari secara intens dan maksimal, dengan menggunakan media komputer di sekolah.
“Kalau menulis memang sekolah kita sudah langganan. Tahun lalu (2024) pada lomba MAPSI menulis cerita, sekolah kita juara 1. Jadi ini hasil pembinaan yang baik dari pihak sekolah maupun orangtua di rumah,” terangnya.
Ajang FLS3N sendiri mempertandingkan tujuh cabang lomba, yakni tari kreasi, menyanyi tunggal, seni kriya, pantonim dan gambar bercerita. Menurut Briari, di Kecamatan Jati ada sebanyak 40 sekolah yang meramaikan lomba bergengsi tersebut.
“Selain menulis cerita, sekolah kita (SD 1 Tumpangkrasak) juga meraih juara 2 kriya atas nama Lutfiya Aqila Ufaira,” tambahnya.

Kendati demikian, Briari tetap merasa bangga kepada siswa-siswinya yang telah tampil maksimal dalam ajang FLS3N. Ajang ini tidak hanya sekedar merebut prestasi, tetapi mengenalkan pula kepada siswa tentang budaya lokal agar tetap lestari.
“Harapannya, anak-anak biar mengetahui akar budaya, dan juga tahu kebudyaan nasional itu bersumber dari daerah. Kita ingin mendidik karakter bangsa Indonesia melalui budaya sekaligus menggali bakat anak,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Harjuna Widada melalui Kabid Pendidikan Dasar, Anggun Nugroho menyebut bahwa ada perbedaan dalam penyelenggaraan FLS3N tahun ini.
Tahun 2024 lalu, ajang tersebut dikenal sebagai FLS2N atau Festival Lomba Seni Siswa Nasional, dengan lima cabang lomba yang dipertandingkan yakni tari kreasi, menyanyi tunggal, seni kriya, pantonim dan gambar bercerita.
Sementara pada tahun ini, ajang tersebut diadakan dengan nama baru yakni FLS3N dan menghadirkan tujuh cabang lomba. Antara lain, gambar ekspresi, menyanyi solo, seni kriya, mendongeng, menulis cerita, pantomim, dan tari.
“Harapannya, karena seleksi kita lakukan dari tingkat korwil, kemudian yang terbaik akan dipertemukan di tingkat kabupaten, nantinya wakil Kudus yang akan bertanding di tingkat provinsi juga maksimal,” tukasnya. (J05/A01)