Polda Jateng Klarifikasi Pernyataan Ormas Terafiliasi Premanisme, Tegaskan Oknum Bukan Representasi Ormas

- Jurnalis

Kamis, 5 Juni 2025 - 23:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakapolda Jateng Brigjen Pol Latif Usman. (Foto: Polda Jateng)

Wakapolda Jateng Brigjen Pol Latif Usman. (Foto: Polda Jateng)

Jurnalpantura.id, Jateng – Polda Jawa Tengah memberikan klarifikasi atas pernyataan yang sempat memicu keberatan dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) terkait hasil operasi pemberantasan premanisme dalam rangkaian Operasi Aman Candi 2025.

Dalam konferensi pers pada Selasa (3/6/2025) lalu, disebutkan terdapat 11 ormas teridentifikasi memiliki keterkaitan dengan aksi premanisme di wilayah Jawa Tengah.

Hal ini disampaikan Wakapolda Jateng Brigjen Pol Latif Usman dalam sebuah klarifikasi usai menghadiri kegiatan Peletakan Baru pertama pembangunan Gudang Ketahanan Pangan di Boyolali pada Kamis (5/6/2025) siang.

Klarifikasi ini disampaikan untuk meluruskan pemahaman publik, khususnya pihak-pihak yang merasa keberatan dengan penyebutan 11 ormas terafiliasi Premanisme dalam konferensi pers sebelumnya.

Waka Polda mengungkap bahwa pihaknya tidak pernah bermaksud menggeneralisasi 11 Ormas tersebut sebagai Premanisme.

“Dimana saat awal pemberitaan konferensi pers hasil Operasi Aman Candi tentang pemberantasan premanisme, ada diksi yang ditangkap berbeda. Oleh sebab itu kami dari Polda Jawa Tengah ingin meluruskan hal tersebut. Dalam pernyataan kami menyebutkan ada 11 ormas yang terafiliasi premanisme. Yang kami maksudkan di sini, yang terafiliasi adalah anggota atau Oknum dari ormas tersebut. Jadi bukan ormasnya, tapi oknum yang mengaku dan menggunakan atribut dari ormas tersebut,” jelasnya.

Wakapolda juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung, termasuk di antaranya ormas dan perguruan pencak silat seperti Pagar Nusa, PSHT, dan lainnya. Ia menegaskan kembali bahwa tidak ada upaya untuk menyudutkan organisasi manapun.

“Saya mohon maaf apabila ada kelompok ormas ataupun perguruan pencak silat seperti Pagar Nusa, PSHT, dan ormas lainnya. Yang dimaksudkan di sini adalah oknumnya. Jadi bukan menggeneralisir 11 ormas itu terlibat, tapi oknum anggotanya yang terlibat dalam kegiatan premanisme,” tegasnya.

Baca Juga :  Pemuda Pancasila dan GRIB Jaya Sepakat Jaga Kondusifitas di Kudus

Ia juga menyinggung beredarnya potongan video konferensi pers di media sosial yang menurutnya tidak menampilkan keseluruhan konteks keterangan.

Dalam pengungkapan kasus tersebut, lanjutnya, ada kelompok dan ada individu yang ditindak, dan konteks itu perlu dipahami secara utuh agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Polda Jateng, menurut Brigjen Latif Usman, tetap berkomitmen kuat untuk memberantas aksi premanisme dan menindak tegas siapa pun yang terlibat di dalamnya sesuai hukum yang berlaku. Ia menegaskan bahwa keberhasilan penindakan tidak lepas dari peran serta semua pihak.

“Keterlibatan ormas dan seluruh elemen masyarakat sangat penting dalam upaya memberantas premanisme dan tindakan-tindakan yang meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi masyarakat, untuk terus mendukung dalam upaya tersebut,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Wakapolda kembali menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan diksi yang menimbulkan salah pemahaman. Ia menegaskan bahwa Polri tidak pernah mengeneralisasi ormas sebagai pelaku kejahatan.

“Sekali lagi saya mohon maaf apabila dalam diksi yang kami sampaikan tersebut ada kesalahan dalam pemahamannya. Saya tegaskan bahwa kami tidak menggeneralisir ormas terlibat premanisme,” tuturnya.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkomitmen bersama memberantas premanisme demi menciptakan stabilitas keamanan dan iklim sosial yang kondusif.

“Mari kita berkomitmen bersama bahwa premanisme harus sudah tidak ada lagi di Jawa Tengah. Dengan demikian stabilitas kamtibmas dapat terjaga sehingga pembangunan dan investasi bisa berkembang di Jawa Tengah,” pungkasnya. (J02/A01)

Berita Terkait

Sam’ani: Pancasila adalah Jiwa Bangsa, Harus Diwujudkan dalam Tindakan Nyata
Kru Kapal Asal Kudus Diduga Hilang di Laut Kalimantan, Keluarga Berangkat Cari Kabar ke Balikpapan
Pabrik Kerupuk di Pasuruan Lor Ludes Terbakar
Langgar Jam Buka, Satpol PP Kudus Segel Toko Modern
Geger, Bayi Laki-laki Ditemukan Dalam Kardus di Situs Sumur Gentong Loram Wetan
Siap-Siap! Kampung Ramadhan Gondosari Hadir Lagi pada 16-22 Maret 2025
Pohon Tumbang Timpa Mobil di Jl Lingkar Peganjaran Kudus, Kijang Warna Biru Ringsek
Tragis, Warga Undaan Tengah Meninggal Saat Takbir Keliling
Berita ini 45 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 5 Juni 2025 - 23:56 WIB

Polda Jateng Klarifikasi Pernyataan Ormas Terafiliasi Premanisme, Tegaskan Oknum Bukan Representasi Ormas

Senin, 2 Juni 2025 - 14:21 WIB

Sam’ani: Pancasila adalah Jiwa Bangsa, Harus Diwujudkan dalam Tindakan Nyata

Selasa, 6 Mei 2025 - 15:21 WIB

Kru Kapal Asal Kudus Diduga Hilang di Laut Kalimantan, Keluarga Berangkat Cari Kabar ke Balikpapan

Jumat, 28 Maret 2025 - 05:15 WIB

Pabrik Kerupuk di Pasuruan Lor Ludes Terbakar

Kamis, 20 Maret 2025 - 16:54 WIB

Langgar Jam Buka, Satpol PP Kudus Segel Toko Modern

Berita Terbaru

Proses Verifikasi Berkas pada SMPB di SMP 1 Jati, Kudus. (Foto: J05)

pendidikan

1.250 Pengajuan Akun SPMB SMP di Kudus Ditolak, Ini Penyebabnya

Jumat, 13 Jun 2025 - 13:19 WIB

Dalam Sidang Terbuka Senat Dies Natalis Universitas Muria Kudus (UMK) yang ke-45, UMK juga secara resmi meluncurkan maskot baru bernama WIRA. (Foto: J05)

Event

UMK Perkenalkan WIRA, Maskot Perayaan Dies Natalis ke-45

Kamis, 12 Jun 2025 - 15:58 WIB