JURNALPANTURA.COM, Blora – Peringatan Haul Sunan Pojok pada tahun 2017 ini, Di tandas dengan penandatanganan prasasti Gedong Sunan Pojok oleh Bupati Blora Djoko Nugroho, Selasa 17/10/201.
“Peresmian sengaja dilaksanakan dengan sederhana, yang penting adalah mengikuti pengajian peringatan Haul Sunan Pojok,” kata Bupati di hadapan ribuan warga yang hadir pada acara tahunan itu.
Masih menurut Bupati, agar kawasan wisata religi Sunan Pojok lebih representative bagi para pengunjung dan peziarah, maka eks kantor Sat Pol PP yang berada disebelah utara kompleks makam akan segera dibongkar.
“Eks kantor Sat Pol PP segera dibongkar. Agar ke depan kawasan Makam Sunan Pojok lebih luas dan nyaman bagi para peziarah,” kata Bupati Djoko Nugroho.
Pada kesempatan itu Bupati juga berpesan agar peringatan Haul Sunan Pojok tidak digunakan sebagai ajang kepentingan politik.
“Peringatan Haul Sunan Pojok jangan dijadikan untuk kepentingan politik. Kita hormati Mbah Sunan Pojok, karena beliu adalah sosok yang baik, disegani dan sederhana. Saya doakan saja yang nyalon bisa jadi semua,” kata Bupati.
Terkait dengan sejarah Sunan Pojok (Syech Abdurrohim) yang dibacakan panitia, menurut Bupati Djoko Nugroho agar disusun dengan bahasa yang lebih baik, jelas dan mudah dipahami warga masyarakat.
Di tempat yang sama Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora Abdullah Aminudin, mengatakan sepakat jika eks kantor Sat Pol PP dibongkar untuk memperluas kawasan makam Sunan Pojok.
Sementara itu, Ketua Panitia Haul Sunan Pojok 2017, Suryanto, dalam laporannya antara lain mengemukakan setiap tahun para pengunjung yang hadir selalu meningkat. Hanya saja, pada tahun 2017 ini menjadi istimewa karena pelaksanaannya di lokasi makam gedong Sunan Pojok dan anggarannya senilai Rp30 juta dari Pemkab Blora.
“Haul pada hakekatnya adalah hari ulang tahun berpulangnya seorang tokoh. Mbah Pojok atau Syech Abdurrohim adalah tokoh ulama dan umaroh yang mempunyai peran penting di Kabupaten Blora,” jelasnya.
Puncak acara yang dihadiri ribuan warga Blora dan sekitarnya adalah pengajian yang disampaikan oleh Gus Aria Mumhamad Ali putra KH Agus Ali Masyhuri dari Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur.
Ribuan warga menyimak apa yang disampaikan Gus Aria hingga acara paripurna.(J02)
Komentar