Jurnalpantura.id, Kudus – Salah satu atlet pencak silat pada pertandingan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kabupaten Kudus Tahun 2023, dilarikan ke Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus lantaran mengalami cidera patah tulang saat bertanding.
Atlet tersebut adalah Aira Sintya Cahaya (14) yang saat ini dilaporkan sudah pulang ke rumahnya, setelah sebelumnya dikabarkan tidak mampu membayar biaya perawatan rumah sakit yang mencapai belasan juta rupiah.
Kondisi cidera Aira yang mengalami patah tulang akibat bertanding, tidak ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pihak lawan. Pertandingan pencak silat berlangsung sesuai standar yang telah ditentukan.
“Saya konfirmasi ke pelatihnya dan juri, kejadian Aira patah tulang itu betul-betul tidak pelanggaran,” jelas Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) POPDA Kudus Cabor Pencak Silat, Nur Hasyim, saat ditemui dalam konferensi pers bersama Disdikpora Kudus, Selasa (28/2/2023).
Hasyim, yang juga merupakan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kudus ini menegaskan bahwa pertandingan Aira dengan lawan tandingnya, dilakukan dengan teknik yang sah dalam pencak silat.
Artinya, pertandingan yang berlangsung sudah sesuai aturan yang digunakan, yakni peratutan pertandingan pencak silat tahun 2022.
“Memang kejadian ini tidak pelanggaran, adalah teknik yang sah dalam pencak silat, hanya saja saat itu bisa dikatakan (Aira) apes. Itu sudah saya konfirmasi dan saya cek (pertandingannya),” terang Hasyim.
Untuk diketahui, Aira merupakan pelajar yang masih duduk di kelas IX tersebut ikut Popda pencak silat mewakili sekolahannya yakni Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama (NU) Ihyaul Ulum Gondoharum.
Aira mendapatkan banyak sorotan dari masyarakat Kudus lantaran dirinya yang mengalami cidera patah tulang saat bertanding dan tidak mampu membayar biaya perawatan rumah sakit.
Namun, saat ini, Aira telah kembali pulang ke rumah dengan bantuan dari anggota Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa, yang merupakan perguruan dimana dia berlatih pencak silat, serta dibantu oleh Lazisnu Kudus. (J05/A01)
Komentar