Jurnalpantura.id, Jepara – Pelanggan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air minum Tirta Jungporo Kabupaten Jepara atau PDAM Jepara keluhkan kurang maksimalnya pelayanan air di Wilayah Kota Jepara.
Salah satunya dikeluhkan AN (46) warga Ujungbatu, Jepara.
“Ini musim hujan, air PDAM masih susah,” katanya.
“Semestinya PDAM Jepara memiliki langkah antisipatif, ketika terjadi gangguan atau apa,” ujarnya.
Namun, Direktur Utama PDAM Jepara, Sapto Budi Riyanto saat di hubungi melalui telepon belum merespon.
Melalui Instagram resmi Perumda Air minum Tirta Jungporo Kabupaten Jepara di bagikan informasi gangguan pelayanan, pihaknya sedang melakukan perbaikan, pada Senin 20/01/2025.
“Pompa sumur produksi DW 17 di Mulyoharjo terbakar sehingga berdampak pelayanan wilayah kota Jepara dan sekitarnya terganggu suplai air bersih nya.”
Dipostingan juga ada permintaan maaf, “Mohon maaf, aliran air kepada pelanggan terganggu untuk wilayah Kota dan sekitarnya.”
Di hubungi terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara Agus Sutisna menuturkan kebutuhan air bersih, PDAM tidak boleh banyak alasan, harus mampu menyediakan karena kebutuhan air adalah kebutuhan dasar masyarakat.
Lebih lanjut, Agus menyatakan apabila jaringan terkendala, segera dropping air, apabila ada jaringan bocor atau rusak segera kirim petugas perbaikan.
“Banyak solusi yang bisa dilakukan, kalaupun debit air kurang, buat sumur lagi, bahkan ketika keuangan kurang, bisa menghemat biaya yang lain, begitu seharusnya pelayanan air bersih.” ujarnya.
“Jangan komplain masyarakat di jawab dengan argumen yang tidak dibutuhkan masyarakat, harus bisa cari solusi, bagaimana caranya,” Pungkasnya.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jepara tahun 2022, jumlah pelanggan air wilayah kota Jepara sebanyak 21.238 pelanggan, kebutuhan air yang di salurkan 3.990.315 m² dan potensi rupiah nya Rp 12.986.794.180 atau Rp 12 Miliar. (J08/A01)
