Jurnalpantura.id, Kudus – Kampoeng Ramadhan di depan Masjid Jami’ Al-Wustho, Desa Piji, Kecamatan Dawe, resmi dibuka pada Sabtu 1 Maret 2025.
Kegiatan ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di lingkungan masjid dengan tujuan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
H. M. Rondhi, selaku Takmir Masjid Jami’ Al-Wustho, menjelaskan bahwa Kampoeng Ramadhan mengacu pada peran masjid yang berada di tengah masyarakat dan harus mampu memberikan faedah.
“Di lingkungan kita ada pondok pesantren yang setiap Ramadan mengadakan pengajian. Kami ingin menggali potensi yang ada agar kegiatan ini diminati oleh pedagang dan pembeli sehingga roda perekonomian di sekitar masjid dapat berputar dengan baik,” ujarnya.
Ia berharap seluruh panitia, jamaah, dan masyarakat turut serta meramaikan Kampoeng Ramadhan.
“Mudah-mudahan acara ini diridhoi oleh Allah SWT dan semua rencana takmir, remaja masjid, serta jamaah dapat terlaksana dengan baik,” tambahnya.
Kampoeng Ramadhan ini didedikasikan bagi masyarakat dan jamaah masjid dengan harapan dapat meningkatkan perputaran produk ekonomi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk lebih giat dalam bidang perekonomian dan kemasyarakatan.
Masjid Jami’ Al-Wustho sendiri merupakan masjid yang sudah cukup lama berdiri. Dengan adanya Kampoeng Ramadhan, diharapkan semakin banyak masyarakat yang aktif beraktivitas di masjid tersebut.
Sejauh ini, sudah ada sekitar 84 pedagang kaki lima (PKL) yang mendaftar untuk berjualan di Kampoeng Ramadhan. Pedagang ini berasal dari berbagai wilayah, tidak hanya dari sekitar masjid, tetapi juga dari wilayah lain di Kecamatan Dawe dan sekitarnya.
“Kegiatan ini berlangsung dari 1 hingga 25 Ramadan. Keberadaan masjid dan pondok pesantren yang rutin menggelar pengajian menjelang berbuka puasa tentu membutuhkan makanan dan keperluan lainnya, sehingga kami ingin membantu menghidupkan perekonomian dengan memfasilitasi para pedagang,” jelas Rondhi.
Dengan adanya Kampoeng Ramadhan ini, panitia berharap dapat menjadi contoh bagi masyarakat Kudus dan khususnya Kecamatan Dawe.
“Semoga kegiatan ini bisa menjadi panutan dan bisa dilaksanakan di tempat lain karena sangat positif bagi semuanya,” pungkasnya. (J02/A01)