Jurnalpantura.id, Kudus – Hujan deras di Kabupaten Kudus pada Senin 24/04 malam hingga Selasa 25/03/2025 pagi, diperparah dengan menumpuknya sampah di aliran sungai Piji dan Dawe, menyebabkan banjir di Kecamatan Mejobo.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris didampingi BPBD, Camat, Kapolsek dan Danramil Mejobo, menemukan aliran Sungai Piji di Desa Kesambi, dipenuhi sampah bambu.
Begitu juga saat rombongan Bupati mengecek kondisi Jalan Mayor Kusumo dari depan SMP 2 Mejobo sampai dengan SD N 3 Mejobo yang tergenang banjir.
Diketahui, jalan tersebut sering terendam banjir ketika diguyur hujan. Ditambah lokasi jalan yang cekung dan selokan yang kurang berfungsi maksimal mengalirkan air.
Menurut Bupati Sam’ani, banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Mejobo kali ini bermula saat hujan deras mulai dari pukul 22.00 WIB tadi malam hingga pagi.
“Pagi tadi ada limpasan dari parapet. Ada banyak sampah yang tersangkut di jembatan dan akhirnya air melimpas ke parapet itu,” kara Bupati Kudus di lokasi banjir Jl Mayor Kusuma, Mejobo.
Demi mengatasi masalah itu, Bupati Kudus menyiapkan solusi konkret. Pihaknya berdiskusi dengan Polsek dan Koramil setempat serta Camat Mejobo hingga pihak lainnya, ada beberapa masukan yang diterima Bupati.
Seperti untuk Desa Kesambi, perlu ada penggantian jembatan yang melintang di Sungai Piji. Lalu ada pula usulan untuk membeli ekskavator long arm untuk membersihkan sampah-sampah di Sungai Piji, hingga saluran-saluran instalasi yang ditinggikan.
“Kita kaji semuanya, di tengah efisiensi (anggaran), mana yang sangat prioritas untuk dilaksanakan,” tegas Bupati Sam’ani.
Salah satu kebijakan yang disiapkan agar wilayah Mejobo tidak sering terendam banjir, yaitu normalisasi sungai. Utamanya normalisai Sungai Peceho yang ada di sisi barat SMP N 2 Mejobo.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus ditegaskan Bupati akan menggratiskan biaya sewa alat berat yang dimiliki Pemkab, jika itu untuk normalisasi sungai.
Lebih lanjut, Bupati Kudus kembali menegaskan kepada semua masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
“Semua warga Kudus yang tinggal dekat sungai, untuk tidak membuang sampah sembarangan. Mulai sekarang, agar bisa mengelola sampahnya dengan baik, melakukan pemilahan agar sungai tidak penuh sampah.” pesan Sam’ani.
Sementara itu, Camat Mejobo, Moch Zaenuri mengungkapkan, wilayah Mejobo yang tergenang banjir ada di Desa Golantepus, Mejobo, Temulus, dan Kesambi.
Untuk jalan, yang tergenang panjangnya mencapai 200 meter dengan ketinggian 20-30 sentimeter.
“Cepat tidaknya banjir surut tergantung curah hujannya. Bisa lama dan bisa sebentar,” ujarnya.
Menurut Zaenuri, kondisi sungai yang mengalir di wilayah Mejobo sudah sangat dangkal. Beberapa tanggul juga ada yang jebol sehingga air tidak bisa mengalir lancar.
Ditambah budaya masyarakat yang kurang peduli terhadap sampah dan malah membuang sampah ke sungai, membuat wilayah Mejobo sering tergenang banjir.
“Kita berharap ada penggantian jembatan dan saluran serta normaliasi sungai di Desa Kesambi, peninggian jalan di sini (Mayor Kusumo), normalisasi Sungai Peceho, sama pembangunan parapet di Desa Temulus,” harapnya. (J02/A01)