Jurnalpantura.id, Kudus – Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus melakukan survei lokasi di beberapa eks bangunan sekolah dasar (SD) untuk persiapan pendirian dapur gizi untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Survei ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kudus bersama pihak terkait. Survei dilakukan bersama Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Kodim 0722/Kudus, serta pemerintah desa.
Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kabupaten Kudus, Anggun Nugroho, menjelaskan bahwa survei kali ini bertujuan untuk menilai kelayakan lokasi sebagai dapur gizi. Survei pertama dilakukan di eks bangunan SDN 3 Gribig.
“Kami ditugaskan untuk melakukan survei di beberapa SD yang sudah diregrouping. Hari ini, ada lima sekolah yang menjadi target survei untuk menilai kelayakan lokasi sebagai dapur gizi,” ujar Anggun, Senin, 6/1/2024.
Survei lokasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa lokasi yang dipilih memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, di antaranya adalah luas minimal 800 meter persegi dengan dimensi 40 meter x 20 meter serta akses yang memadai untuk kendaraan.
Beberapa lokasi yang menjadi target survei pada hari itu antara lain SD di Desa Besito, Cendono, dan Karangbener. Sekolah-sekolah tersebut sebelumnya telah diregrouping dan saat ini tidak aktif digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar.
“Hasil survei akan kami laporkan kepada pimpinan, dan keputusan selanjutnya akan bergantung pada Badan Gizi,” tambah Anggun.
Dapur umum untuk program MBG direncanakan untuk melayani sekitar 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat di wilayah cakupan, yang mencakup siswa mulai jenjang PAUD hingga SLTA dan sederajat, ibu hamil, serta balita.
Anggun juga menyampaikan bahwa saat ini sudah ada satu dapur umum di Kecamatan Mejobo yang siap menjalankan program MBG. Keputusan akhir mengenai lokasi dapur gizi diharapkan dapat segera diumumkan setelah laporan survei selesai disampaikan. (J05/A01)