Banjir Rob Pantura Jateng Kian Parah, Mahasiswa Desak Pemerintah Pusat Turun Tangan

- Jurnalis

Senin, 26 Mei 2025 - 15:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banjir rob di Kawasan Sayung, Demak hingga Kaligawe, Semarang. (Foto: Istimewa)

Banjir rob di Kawasan Sayung, Demak hingga Kaligawe, Semarang. (Foto: Istimewa)

Jurnalpantura.id, Semarang- Banjir rob yang melanda wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah sejak tiga hari terakhir semakin memprihatinkan. Kawasan Sayung, Demak hingga Kaligawe, Semarang menjadi titik terparah yang terdampak.

Genangan air laut yang naik ke permukaan tidak hanya merusak fasilitas umum dan rumah warga, tetapi juga melumpuhkan aktivitas jalan nasional yang merupakan jalur vital penghubung antar daerah.

Presiden BEM KM Unissula, Wiyu Ghaniy, angkat bicara menanggapi kondisi darurat tersebut. Ia menilai, penanganan banjir rob selama ini terlalu lamban dan kurang terkoordinasi dengan baik.

“Pemkab Demak, Pemkot Semarang, hingga Pemprov Jawa Tengah harus serius menangani ini. Karena koordinasi antara daerah dan pusat sangat perlu apalagi disisi lain jalan pantura merupakan jalan nasional,” tegas Wiyu dalam pernyataannya.

Menurutnya, banjir rob ini telah menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat dan pengguna jalan. Banyak warga yang kehilangan penghasilan, kesulitan mobilitas, serta mengalami kerusakan rumah dan kendaraan.

Baca Juga :  Sambut Bulan Ramadan, Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman
Presiden BEM KM Unissula, Wiyu Ghaniy. (Foto: Istimewa)

Ia menilai, bencana ini tak bisa hanya dianggap sebagai urusan pemerintah daerah semata, melainkan harus menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, bahkan Presiden Prabowo Subianto diminta turun langsung menangani.

“Kami mendorong agar banjir rob ini ditetapkan sebagai bencana nasional,” tandas Wiyu.

Ia pun menyampaikan enam tuntutan utama untuk segera ditindaklanjuti oleh seluruh pemangku kepentingan, dari level daerah hingga pusat.

Tuntutan tersebut antara lain meminta Pemprov Jateng turun langsung dan menjadikan penanganan banjir rob sebagai program prioritas.

Selain itu, perlu koordinasi lintas sektor dengan kementerian terkait seperti PUPR, BBWS, Dishub, hingga pemerintah pusat.

Wiyu juga mendesak agar perusahaan-perusahaan di wilayah pesisir yang abai terhadap Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) ditindak tegas.

Lebih lanjut, Wiyu menekankan perlunya keterlibatan para ahli dari berbagai bidang seperti infrastruktur jalan, lingkungan, geologi, hingga perairan kelautan untuk merumuskan solusi jangka panjang. (J05/A01)

Berita Terkait

Hutan Gundul di Hulu DAS Lusi Picu Bencana, Pengamat: “Bukan Salah Alam, Tapi Manusia
Hujan Deras dan Tumpukan Sampah di Sungai, Biang Banjir di Wilayah Mejobo
Talud Jebol Akibat Hujan Deras, Warga dan Aparat Kudus Gotong Royong Perbaiki
Banjir Sempat Rendam Puluhan Rumah dan Persawahan di Kecamatan Jati Kudus
Terdampak Banjir, 42 Sekolah di Kabupaten Kudus Terapkan Pembelajaran Daring
Empat Desa di Kecamatan Jati Masih Tergenang Banjir, Puluhan Rumah Terdampak
Diterjang Banjir, Jl Kudus Pati Lumpuh Total
Aliran Air ke Kolam Retensi Tersumbat, Warga Jati Wetan dan Anggota TNI/Polri Bersihkan Sampah
Berita ini 89 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 26 Mei 2025 - 16:00 WIB

Hutan Gundul di Hulu DAS Lusi Picu Bencana, Pengamat: “Bukan Salah Alam, Tapi Manusia

Senin, 26 Mei 2025 - 15:28 WIB

Banjir Rob Pantura Jateng Kian Parah, Mahasiswa Desak Pemerintah Pusat Turun Tangan

Rabu, 26 Maret 2025 - 00:01 WIB

Hujan Deras dan Tumpukan Sampah di Sungai, Biang Banjir di Wilayah Mejobo

Senin, 10 Februari 2025 - 15:02 WIB

Talud Jebol Akibat Hujan Deras, Warga dan Aparat Kudus Gotong Royong Perbaiki

Senin, 10 Februari 2025 - 08:47 WIB

Banjir Sempat Rendam Puluhan Rumah dan Persawahan di Kecamatan Jati Kudus

Berita Terbaru

DM bawa kabur motor Scoopy warga Kalirejo (Foto:JP)

Peristiwa

Diduga Curi Motor di Undaan, Warga Jekulo Bengep Dimassa

Jumat, 13 Jun 2025 - 15:36 WIB