Jurnalpantura.id, Kudus – Kerusakan jalan penghubung antara Desa Puyoh dan Desa Soco, Kecamatan Dawe, Kudus, kian memprihatinkan.
Selama delapan tahun, jalur yang berada di wilayah Dukuh Bonajar, Desa Puyoh itu tak kunjung mendapatkan sentuhan perbaikan dari pemerintah.
Aspalnya mengelupas dan sebagian besar hanya menyisakan kerikil tajam, yang sangat membahayakan pengguna jalan, terutama pada malam hari karena minim penerangan.
Sejumlah warga mengaku sudah sangat resah. Meski beberapa kali melakukan perbaikan secara swadaya, kondisi jalan tetap cepat rusak karena kerap dilewati kendaraan bermuatan berat seperti truk angkutan tebu dan material bangunan.
“Jalan ini sudah rusak sejak delapan tahun lalu. Warga sudah sering tambal pakai semen dan pasir, tapi cepat rusak lagi. Apalagi dilalui kendaraan besar,” ujar Suparman, warga setempat, saat ditemui di lokasi, Jumat (25/4/2025).
Ia menambahkan, kerusakan jalan tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tapi juga menyebabkan banyak pengendara terjatuh.
“Terutama ibu-ibu yang berangkat kerja pagi-pagi atau pas malam. Jalan licin, kerikil tajam, dan penerangan minim,” tambahnya.
Ketua RW 6 Desa Puyoh, Rumadi, menyebut bahwa jalan tersebut sudah lama diusulkan untuk diperbaiki dalam setiap musyawarah desa. Namun hingga kini belum juga terealisasi.
“Sering kali diukur, katanya mau dibangun. Tapi dari 2017 sampai sekarang tetap belum diperbaiki. Kami berharap tahun ini ada realisasi karena sudah sangat membahayakan,” katanya.
Lebih memprihatinkan lagi, di sepanjang jalan rusak itu juga tidak tersedia lampu penerangan jalan umum (PJU). Warga hanya mengandalkan cahaya dari rumah-rumah sekitar.
Hal ini makin memperbesar risiko kecelakaan, terlebih saat malam hari.
Terpisah, Kepala Desa Puyoh, Wahyudi, menyatakan bahwa pihak desa telah berulang kali mengajukan usulan perbaikan ke Pemkab Kudus.
Ia memastikan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, jalan tersebut masuk dalam daftar anggaran perbaikan dari APBD Kudus tahun 2025.
“Setiap musyawarah desa pasti diusulkan, tapi yang direalisasi tahun kemarin hanya beberapa meter saja. Katanya kekurangannya dilanjut tahun 2025. Saya harap segera ditindaklanjuti karena ini kebutuhan mendesak warga,” ungkap Wahyudi.
Warga berharap, janji perbaikan tahun ini bukan sekadar angin surga. Mereka mendesak agar Pemkab Kudus benar-benar memprioritaskan infrastruktur dasar demi keselamatan dan kelancaran aktivitas masyarakat. (J02/A01)