Jurnalpantura.id, Kudus – Sebanyak 24 santri Pondok Pesantren Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Anak-anak (PTYQA) Desa Krandon, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz dan diwisuda dalam acara Haflatul Hidzaq ke-32 pada Senin (23/12/2024). Di antara mereka, Falah Syujja’il Haq asal Bekasi mencatatkan diri sebagai santri termuda yang lulus pada usia 10 tahun.
Acara wisuda berlangsung khidmat di Aula Ponpes Yanbu’ul Qur’an Pusat, Kajeksan Kudus. Kegiatan ini diwarnai dengan Qashidah Sanad, Khatmil Qur’an, Mauidhoh Hasanah, dan bai’at sanad yang dipimpin oleh KH. Ulin Nuha Arwani. Prosesi ini menjadi momen istimewa sebagai tanda syukur atas capaian luar biasa para santri.
Ketua Panitia Haflatul Hidzaq, Muhammad Sufyan Atstsauri, menjelaskan bahwa setiap santri harus melewati serangkaian ujian hafalan sebelum dinyatakan lulus. “Mereka diuji ketat dalam hafalan Al-Qur’an, dan yang lolos berhak mengikuti prosesi wisuda,” ujarnya.
Mayoritas santri yang diwisuda merupakan siswa kelas 4, 5, dan 6 MI Yanbu’ul Qur’an. Falah Syujja’il Haq menjadi pusat perhatian karena berhasil menyelesaikan hafalan pada usia yang masih sangat muda.
KH. Ulin Nuha Arwani berpesan kepada para santri untuk terus menjaga dan memperbaiki hafalan mereka. “Al-Qur’an adalah amanah, hafalan yang tidak dijaga akan mudah hilang. Jadikan Al-Qur’an bagian dari hidup kalian,” ungkapnya.
Dr. KH. Faza Abdurrabi, mewakili wali santri, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan anak-anak mereka. “Dengan usia yang masih belia, anak-anak ini telah menjadi penjaga Kalamullah. Ini adalah kebanggaan bagi kami sebagai orang tua,” katanya.
Acara wisuda ini dihadiri oleh keluarga santri, kiai, dan tamu undangan dari berbagai daerah.
Berikut adalah daftar 24 santri khotimin 2024: Muhammad Ilzam Ubada (Semarang), M. Azzam Fazlurrahman (Jepara), Muhammad Sayyid Nur ‘Adzim (Sidoarjo), Muhammad Ghiyatsunni’am (Kudus), Hanif Musthofa Al-Hishni (Jakarta)
Yudhistira Saka Ardana (Kudus), Falah Syuja’il Haq (Bekasi), Fachir Qays Al Ghifari (Semarang), Alvito Hafizh Mahardika (Bekasi), Azka Yuda Syahrul Kirom (Pemalang), Muhammad Labibul Faqih (Semarang)
Imam Ahmad Taufiqin Naja Ali (Kendal), Muhammad Hizbul Ikhfa’ Lillah (Banyuwangi), Muhammad Abdurrohman (Pekalongan), Muhammad Harirul ‘Ibad (Kudus), Afsheen Shofie Beryl Al Farizi (Semarang), Muhammad Danish Alauna (Jepara), Mochammad Shofichul Jamil (Bantul)
Muchammad Achsanul Falach (Malang), Tagiyuddin Uzmatur Rohman (Kudus), Ali Jabir Messi (Kudus), Makarim Maulud Mubarok (Sidoarjo), M. Ghaisan Fathur Rahman (Tangerang) dan terakhir Muhammad Afshoh Al Kalimi (Bantul). (J06/A01)