Jurnalpantura.id, Jepara – Pertandingan Persijap vs Adyaksa FC akan digelar di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara untuk pertama kali setelah di renovasi, pada Ahad 05/01/2025 Malam.
Bermain di Stadion GBK Jepara untuk pertama kalinya diawal tahun 2025 menjadi spesial.
Animo warga Jepara untuk menyaksikan pertandingan kali ini sangat besar sekali. Setelah dibeberapa pertandingan sebelumnya, Persijap melakoni pertandingan Liga 2 2024/2025 harus bermain di Magelang atau Boyolali.
Tingginya animo warga dibuktikan dengan ludesnya tiket pertandingan sejak Sabtu 04/01/2025 siang kemarin.
“Penjualan tiket dilakukan secara online sejak Sabtu (4/12) Siang, dengan cepatnya tiket habis terjual kak,” kata Yoga David (25) salah satu penggemar Persijap dari Karanggondang.
“Tak pikir saya saja yang gak dapat, ternyata dibeberapa platform media sosial, banyak penggemar Persijap yang mengeluh tidak mendapatkan tiket pertandingan, War tiket menjadi bahan perbincangan hebat,” ujarnya.
Hal senada di keluhkan penggemar Persijap Jepara Utara, Nur Faizin (41) warga Bumiharjo, kecamatan Keling, mengeluh adanya aksi borong tiket untuk pertandingan Persijap vs Adyaksa FC ini.
Lebih lanjut Mas gondrong panggilan akrabnya menjelaskan situasi seperti ini memunculkan dugaan “pasar gelap” untuk penjualan tiket pertandingan.
Informasi yang dihimpun Jurnalpantura.id sejak Sabtu 04/01, dugaan adanya aksi borong, diperkuat adanya beberapa pihak memanfaatkan situasi dengan mencoba menawarkan tiket pertandingan dengan harga yang lebih mahal, tiket VIP yang harga normalnya Rp. 100.000,- ditawarkan sampai harga Rp. 250.000.
Di hubungi terpisah Plt. General Manager Persijap Jepara Nicky Setiadi enggan berkomentar.
“Nanti mas, baru persiapan team pertandingan, nanti,” jawab singkat Nicky.
Sementara, Ketua KONI Kabupaten Jepara Miftah Arifin menyatakan, setelah renovasi Stadion GBK Jepara yang dilakukan, stadion hanya mampu menampung 8.000-an penonton dari kapasitas semula 14.000 penonton.
Iapun menjelaskan, seiring dipasangnya fasilitas single seat di seluruh tribun stadion, akibatnya banyak penggemar Persijap Jepara yang tidak bisa mendapatkan tiket.
“Sistem penjualan tiket akan segera kami usulkan ke Plt General Manager Persijap Jepara untuk diperbaiki, kalaupun ada pihak-pihak yang akhirnya memanfaatkan situasi ini untuk menjual kembali tiket pertandingan, segera laporkan ke KONI,” ucapnya.
“Kemenangan Persijap atas Adhyaksa sangat menentukan untuk meneguhkan posisi ke babak 8 besar Liga 2 2024/2025, dan memperbesar peluang menuju ke Liga 1 musim depan,” terangnya.
Dukungan masyarakat Jepara untuk Persijap berkiprah di Liga 1 Tahun depan harus di ikuti dengan sarana dan kapasitas stadion.
“Kami sangat sepakat ketika ada kebijakan pembatasan kapasitas penonton dari 14.000 menjadi hanya 8.000 di Stadion GBK Jepara saat ini,” ungkapnya.
Persijap Jepara dan Stadion GBK Jepara adalah kebanggaan Kabupaten Jepara. Tetapi, jangan lupa harus ada upaya bersama menjaga nama baik Persijap.
“Mari kita jaga bersama, nama baik Jepara dan citra tim kebanggaan, dengan berlaku santun baik didalam maupun diluar stadion,” pungkasnya. (J08/A01)