Jurnalpantura.id, Kudus – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kudus diluncurkan mulai hari ini, Senin, 13/1/2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya bagi ibu hamil, balita, dan ibu menyusui.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengadaan bahan baku dan tenaga kerja untuk memastikan keberlanjutan serta keberhasilan program.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ponpes Nashrul Ummah, Nuzilul Munawaroh, menjelaskan bahwa dapur gizi setempat melibatkan 46 tenaga masak yang sebagian besar merupakan warga sekitar Kecamatan Mejobo.
“Kebetulan dari warga sekitar, untuk pengolahnya dari alumni SKM Assaidiyah 2 sendiri yang kebetulan juga mempunyai jurusan tata boga,” ungkap Nuzilul saat acara launching program MBG di Kecamatan Mejobo, Senin, 13/1/2024.
Dalam program ini, SPPG Ponpes Nashrul Ummah juga menjalin kerjasama dengan koperasi milik ponpes setempat, yang nantinya koperasi tersebut akan menjalin kemitraan dengan pemasok bahan baku lokal dari warga sekitar.
“Bahan baku dari koperasi yang nanti ngambil dari warga sekitar,” tambah Nuzilul.
Sejauh ini, pelaksanaan program MBG berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. SPPG setempat sudah membentuk beberapa divisi, antara lain divisi persiapan, pengolahan, pemorsian, pengemasan (packing), kebersihan, hingga distribusi.
Dandim 0722/Kudus, Letkol Inf Hermawan Setya Budi, menyatakan bahwa saat ini baru ada satu SPPG yang operasional, yaitu di Ponpes Nashrul Ummah yang menyedian menu makanan bagi penerima manfaat program MBG di wilayah Kecamatan Mejobo.
“Satu lagi sedang dalam pembangunan, dan ada beberapa lainnya yang tengah proses pembangunan,” katanya.
Dandim juga menekankan bahwa program ini membutuhkan dukungan yang lebih banyak lagi. setiap SPPG akan menyasar penerima manfaat yang berada dalam radius 1,7 kilometer dari dapur gizi, termasuk siswa, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Untuk SPPG di Kudus butuh sekitar 80-an, dan saat ini yang sudah jalan baru satu, jadi masih butuh banyak,” ujarnya. (J05/A01)