Jurnalpantura.id, Kudus – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus menggelar Musyawarah Kerja Tahun 2025 yang dihadiri oleh pengurus PMI Kabupaten, perwakilan PMI Kecamatan, relawan, serta Dewan Kehormatan.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 25/3/2025 ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian program kerja tahun 2024 dan merancang rencana strategis untuk tahun 2025.
Ketua PMI Kudus, Revlisianto Subekti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu agenda utama Musyawarah Kerja kali ini adalah membahas pengadaan blood bank atau alat penyimpan darah yang mengalami kerusakan.
Menurut Revlisianto, keberadaan alat ini sangat penting dalam menjaga kualitas dan ketersediaan darah yang dapat digunakan untuk membantu korban bencana atau pasien yang membutuhkan transfusi darah.
Oleh karena itu, PMI Kudus merencanakan pengadaan blood bank sebagai prioritas dalam anggaran tahun 2025.
“Alat ini sangat penting dalam menjaga kualitas dan ketersediaan darah. Oleh karena itu, kami merencanakan pengadaan blood bank sebagai prioritas dalam anggaran 2025,” ujar Revlisianto.
Selain pembahasan mengenai pengadaan blood bank, PMI Kudus juga menegaskan komitmennya dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Kudus, melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita.
“Tahun lalu, angka stunting di Kudus berhasil turun dari 15,7 persen menjadi 3,7 persen. Ini pencapaian luar biasa, dan kami berharap dukungan dari seluruh elemen PMI serta stakeholder agar angka ini terus menurun,” tambah Revlisianto.
Program Bulan Dana PMI Kudus juga menjadi perhatian dalam Musyawarah Kerja kali ini. Pada tahun 2024, PMI Kudus berhasil melampaui target yang ditetapkan, dengan perolehan dana mencapai Rp 1,2 miliar, dari target sebesar Rp 650 juta.
“Tahun 2025, targetnya dinaikkan menjadi Rp 900 juta, dan harapannya bisa melampaui angka tersebut. Nanti, rencananya Kapolres Kudus yang baru akan menjadi Ketua Bulan Dana PMI,” ungkap Revlisianto.
Dengan adanya Musyawarah Kerja ini, PMI Kudus berharap dapat terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat serta memastikan program-program kemanusiaan berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. (J05/A01)