Jurnalpantura, Kudus – Kecenderungan ditinggalkannya mainan tradisional oleh generasi milenial sudah tidak bisa dipungkiri. Bahkan ada beberapa yang sudah tidak mengenal dan mengetahui adanya permainan tradisional.
Momen perayaan HUT RI selama ini menjadi salah satu wadah untuk memperkenalkan dolanan atau mainan tradisional pada generasi millenial.
Melalui kegiatan lomba seperti lomba masukan air di botol, pecah air, balap kelereng, cantol caping, balap karung hingga tarik tambang, generasi millenial diperkenalkan kembali bagaimana dolanan tradisional.
Seperti yang terlihat dalam perayaan HUT RI di RT 3 RW 3 kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Sejak Sabtu 17/08/2019 sore hingga Ahad 18/08/2019, anak-anak hingga orang dewasa berkumpul di lapangan badminton yang ada untuk berlomba dengan beberapa permainan tradisional.
Kegiatan yang dimulai dengan lomba memasukan pensil ke dalam botol tersebut berlangsung meriah. Puluhan anak-anak nampak hanyut dalam permainan tradisional yang mengasyikan. Gelak tawa pun mewarnai kemeriahan kegiatan tersebut.
Tak hanya anak-anak, puluhan orang dewasa juga terjun langsung mengikuti lomba tersebut. Tingkah lucu peserta menjadi hiburan dan menyemarakan suasana.
Zaenal Abidin, Panitia lomba mengatakan kegiatai merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar oleh RTnya.
“Meskipun sederhana, namun pihaknya mengaku bahagia melihat antusiasme warga yang tinggi,”katanya.
Senada apa yang disampaikan Arif Saifudin, ketua RT 03 RW III, “Kami menyelenggarakan permainan tradisional diantaranya lomba caping, pecah air, memasukan pensil, makan krupuk, memasukan bendera, tarik tambang badminton, membawa setin dan mengumpulkan karet dengan sedotan.” jelasnya.
Semua warga, dari anak PAUD, SD, remaja, dewasa dan orang tua kami ajak untuk mengikuti lomba-lomba ini. Kami juga mengadakan beberapa lomba kelompok. Tujuannya untuk meningkatkan rasa kebersamaan, kerjasama dan persatuan antar anggota keluarga maupun lingkup rukun tetangga.
kegiatan HUT RI Ke 74 ini menjadi wadah bagi semua kalangan untuk memepererat kembali persatuan dan kesatuannya sebagai sebuah bangsa.
“Selain itu, melalui lomba-lomba semacam ini diharapkan mainan tradisional tidak akan hilang tergerus zaman,”harapnya. (J02/A02)