Jurnalpantura.id, Kudus – Program menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan di SMAN 1 Kudus sejak 14 April 2025 menuai keluhan dari sejumlah siswa.
Keluhan tersebut terkait kualitas makanan yang disediakan, mulai dari nasi kurang matang, temuan ulat pada sayuran, hingga lauk yang sudah dalam kondisi basi.
Salah satu siswa kelas XI F7 SMAN 1 Kudus, M Zaafani Musyaffa’, mengungkapkan bahwa pada hari pertama pelaksanaan MBG, ia mendapati nasi yang kurang matang.
“Tapi karena saya lapar ya saya makan saja, kalau nasinya memang ngletis,” ungkap Zaafani saat ditemui di sekolah pada Selasa, 22/4/2025.
Ia juga menyebutkan bahwa teman-temannya dari kelas lain menemukan ulat dalam sayur kacang panjang.
Keluhan tak berhenti di hari pertama. Pada Senin, 21 April 2025, beberapa siswa kembali mengeluhkan kondisi lauk yang tidak segar. Zaafani menyebut bahwa ayam saus yang dibagikan berbau tidak sedap dan oseng tempe terasa kecut.
“Kemarin di kelas ada tiga box yang memang basi, terus tidak dimakan sama teman-teman. Tapi kalau saya karena lapar ya tetap saya makan,” lanjutnya.
Wakil Kepala Kesiswaan SMAN 1 Kudus, Sulistyani, membenarkan bahwa telah terjadi sejumlah komplain dari siswa mengenai kualitas makanan MBG.
Masalah yang dilaporkan di antaranya adalah nasi yang kurang matang, temuan ulat, dan keterlambatan pengiriman makanan.
“Komplain memang masuk sejak hari pertama penyaluran,” ujarnya.
Masalah juga muncul pada hari kedua distribusi, di mana buah pepaya yang disediakan dilaporkan berbau.
Namun, temuan paling memprihatinkan terjadi pada Senin, 21 April 2025, di mana banyak siswa mendapati lauk ayam dan oseng tempe dalam kondisi basi dan berbau.
“Kemarin banyak sekali yang tidak dimakan, bahkan hampir ada 50 box dalam kondisi utuh. Saya juga mencicipi dan memang kondisinya kurang layak,” jelas Sulistyani.
Sebanyak 823 siswa dari kelas X dan XI menerima MBG setiap harinya, dengan pengiriman makanan biasanya tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Sementara itu, kelas XII tidak lagi mendapat MBG karena menjelang kelulusan.
“Dari enam kali pengiriman MBG hingga hari ini, saya sudah dua kali komplain ke pihak SPPG dan sudah direspon dengan baik,” tambah Sulistyani.
Namun hingga berita ini diturunkan, Kepala SPPG Jepangpakis selaku penyedia dapur MBG di SMAN 1 Kudus, Febria Setyaningrum, belum memberikan keterangan terkait keluhan tersebut. (J05/A01)