Menguak Mitos dan Fakta! LKKNU Kudus Bedah Khitan Perempuan dari Segala Aspek

- Jurnalis

Minggu, 23 Maret 2025 - 15:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

edah Tuntas Khitan Perempuan! LKKNU Kudus menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertema Pelukaan dan Pemotongan Genitalia Perempuan (P2GP) Perspektif Agama dan Kesehatan di Gedung Tarbiyah IAIN Kudus. Diskusi ini menghadirkan berbagai narasumber untuk mengupas khitan perempuan dari sisi agama, kesehatan, dan regulasi. (Foto: JP)

edah Tuntas Khitan Perempuan! LKKNU Kudus menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertema Pelukaan dan Pemotongan Genitalia Perempuan (P2GP) Perspektif Agama dan Kesehatan di Gedung Tarbiyah IAIN Kudus. Diskusi ini menghadirkan berbagai narasumber untuk mengupas khitan perempuan dari sisi agama, kesehatan, dan regulasi. (Foto: JP)

Jurnalpantura.id, Kudus –  Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Kudus menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Pelukaan dan Pemotongan Genitalia Perempuan (P2GP) Perspektif Agama dan Kesehatan, pada Selasa (18/3/2025) di Gedung Tarbiyah IAIN Kudus.

Diskusi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa dan masyarakat terkait praktik khitan perempuan, baik dari sudut pandang agama maupun kesehatan.

Ketua LKKNU Kudus, Mohammad Solikul Huda, menyampaikan bahwa perbincangan mengenai khitan perempuan masih menimbulkan perbedaan pendapat di masyarakat.

Beberapa pihak menganggapnya sebagai bagian dari tradisi keagamaan yang perlu dipertahankan, sementara yang lain menyoroti dampak kesehatannya.

“Melalui diskusi ini, kami ingin memberikan wawasan yang lebih luas, agar masyarakat memahami khitan perempuan dari berbagai sudut pandang, terutama dalam aspek medis dan hukum Islam,” ujarnya.

Dalam pemaparan materinya, Gus Mujib dari Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kudus menegaskan bahwa Islam tidak mewajibkan khitan perempuan, kecuali dalam kondisi tertentu yang berhubungan dengan kesehatan.

“Dalam ajaran Islam, praktik ini bukanlah suatu kewajiban, sehingga tidak harus dilakukan jika tidak ada alasan medis yang mendukung,” jelasnya.

Baca Juga :  Varian Covid-19 India Ada di Kudus, Ganjar Usul 5 Hari di Rumah Saja

Sementara itu, Subkoordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kudus, Muslimah, menyoroti sisi medis dari praktik khitan perempuan.

Ia menjelaskan bahwa secara medis, tindakan tersebut tidak memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, justru berisiko menimbulkan dampak negatif seperti infeksi atau komplikasi jika dilakukan tanpa standar medis yang jelas.

“Berdasarkan penelitian medis, khitan perempuan lebih banyak menimbulkan risiko daripada manfaat. Oleh karena itu, pemerintah telah mengeluarkan regulasi yang melarang praktik ini demi menjaga kesehatan perempuan,” paparnya.

Muslikah juga menambahkan bahwa aturan mengenai larangan praktik ini telah tertuang dalam beberapa regulasi nasional, termasuk Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).

Melalui forum ini, LKKNU Kudus berharap peserta dapat memahami berbagai perspektif yang ada sebelum mengambil keputusan terkait praktik khitan perempuan.

Dengan adanya diskusi terbuka seperti ini, diharapkan masyarakat semakin bijak dalam menyikapi tradisi yang telah berkembang di tengah masyarakat. (J06/A01)

Berita Terkait

Kudus Catat 1.229 Kasus DBD Dirawat di Rumah Sakit, Masyarakat Diimbau Perkuat Gerakan 3M Plus
RS Aisyiyah Group Kudus Siap Perkuat Sistem Kesehatan Lewat Layanan Unggulan dan Kolaborasi
DKK Kudus Temukan 36 Kasus Chikungunya Sejak Awal tahun 2025
Delapan Pasien Meninggal Akibat DBD di RSI Sunan Kudus dalam Tiga Bulan Terakhir
Tropicana Slim Ajak Warga Kudus Bijak Konsumsi dan Aktif Bergerak Pasca Lebaran
RS Aisyiyah Group Kudus Tegaskan Komitmen Bersinergi Wujudkan Kudus Sehat
IGD RSUD Kudus Siaga 24 Jam saat Libur Lebaran, Poliklinik Buka Ekstra Time
RSUD Kudus Santuni 226 Anak Yatim dan 40 Dhuafa di Puncak Gebyar Ramadan
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 14:58 WIB

Kudus Catat 1.229 Kasus DBD Dirawat di Rumah Sakit, Masyarakat Diimbau Perkuat Gerakan 3M Plus

Kamis, 17 April 2025 - 14:58 WIB

RS Aisyiyah Group Kudus Siap Perkuat Sistem Kesehatan Lewat Layanan Unggulan dan Kolaborasi

Rabu, 16 April 2025 - 17:24 WIB

DKK Kudus Temukan 36 Kasus Chikungunya Sejak Awal tahun 2025

Selasa, 15 April 2025 - 13:12 WIB

Delapan Pasien Meninggal Akibat DBD di RSI Sunan Kudus dalam Tiga Bulan Terakhir

Minggu, 13 April 2025 - 15:17 WIB

Tropicana Slim Ajak Warga Kudus Bijak Konsumsi dan Aktif Bergerak Pasca Lebaran

Berita Terbaru

Coaching TB di RS Aisyiyah Kudus . (Foto: Istimewa)

Uncategorized

RS Aisyiyah Kudus Gelar Coaching TB, Perkuat Layanan Penanganan TBC

Rabu, 30 Apr 2025 - 15:25 WIB