Jurnalpantura.id, Kudus – Kontingen dari Kabupaten Kudus berhasil memboyong tiga piala dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tahun 2022 tingkat Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Griya Persada Hotel, Semarang, Jawa Tengah pada Jumat-Minggu (11-13/11/2022) kemarin.
Tiga piala berhasil dibawa pulang oleh peserta lomba dari jenjang sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kontingen Kudus berhasil unggul dari total 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang berpartisipasi dalam lomba itu.
Rinciannya, Juara Harapan 1 Macapat Putri atas nama Grisalda Jeth Janma Gayatri siswi SMPN 1 Kudus, Juara Harapan 2 Menulis Gegurita Putri atas nama Salsabila Agatha siswi SMPN 1 Kudus. Lalu, Juara Harapan 3 Mendongeng Putri atas nama Kamayla Hasry Anggrainy siswi SDN 1 Jati Kulon Kudus.
Pendamping Lomba FTBI Kontingen Kudus, Eko Purnomo menyampaikan, total peserta yang dikirim untuk mengikuti lomba ini ada 14 peserta putra dan putri. Meliputi, 6 kontingen dari jenjang SD dan 8 kontingen dari jenjang SMP.

“Untuk cabang lombanya, SMP ada empat cabang lomba yaitu pidato, tembang macapat, membaca aksara jawa, menulis geguritan. Kalau SD ada tiga cabang lomaba yaitu mendongeng, menulis aksara jawa, dan geguritan,” ujarnya, Rabu (16/11/2022).
Meskipun belum bisa mendapatkan juara utama, Eko mengaku sudah bangga dengan pencapaian putra-putri Kudus yang berlaga di ajang ini. Pihaknya berharap, tahun berikutnya bisa kembali berpartisipasi dan membawa penghargaan lebih tinggi lagi.
“Ini sudah kedua kalinya sudah kita laksanakan, yang mengadakan itu dari balai bahasa Jateng,” tandasnya.
Eko juga mengungkapkan, persiapan yang dilakukan untuk mengikuti FTBI Jateng 2022 sudah dimulai sejak Oktober 2022. Pihaknya melakukan seleksi di tingkat kabupaten untuk memilih yang terbaik.
Sedangkan untuk jenjanh SD dilakukan seleksi mulai tingkat kecamatan. Peserta terbaik di tingkat kecamatan akan diseleksi kembali di tingkat kabupaten. Setelah itu, yang terbaik di tingkat kabupaten dikirimkan untuk menjadi kontingen ke tingkat provinsi.
“Lomba ini sifatnya berjenjang, jadi diselenggarakan dulu dari kabupaten, baru kemudian ke tingkat provinsi,” tandasnya.
Untuk diketahui, selain lomba, Festival Tunas Bahasa Ibu juga diwarnai dengan kegiatan sosialisasi dan guru. Kedua agenda tersebut dilaksanakan di masing-masing kabupaten dengan pemangku kebijaka di wilayah masing-masing. (J05/A01)