Jurnalpantura.id, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus menekankan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon pengantin dalam upaya menurunkan risiko stunting, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan kematian ibu serta bayi.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan yang digelar di @HOM Hotel Kudus, Selasa (19/11/2024).
Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi DKK Kudus, Muslimah, menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai pihak seperti kepala KUA, organisasi masyarakat, dan pemegang program kesehatan di 19 puskesmas. Edukasi ini penting mengingat masih banyak remaja di Kudus yang menikah di bawah usia ideal, sehingga meningkatkan risiko kesehatan reproduksi.
“Remaja di bawah 20 tahun belum siap secara reproduksi untuk hamil, sehingga rentan terhadap berbagai permasalahan kesehatan. Jika ini tidak ditangani, dapat memicu kematian ibu dan bayi, hingga stunting,” jelas Muslimah.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semua pihak yang hadir dapat menjadi agen perubahan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kesiapan reproduksi, untuk menciptakan keluarga yang sehat menuju generasi emas 2045. (J06/A01)