Jurnalpantura.id, Kudus – Kemarau panjang yang dipicu El Nino dampaknya sudah sangat dirasakan oleh masyarakat Kudus, mulai dari kekeringan hingga kesulitan mendapatkan air bersih.
Sejumlah elemen di Kudus mulai menggelar Shalat Istisqa atau shalat meminta hujan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT).
Salah satu elemen masyarakat yang menggelar Sholat Istisqa yakni, para pegawai Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Kudus, Jum’at 22/09/2023.
“Shalat Istisqa ini merupakan upaya kami, khususnya umat Muslim, di Kota Kudus dengan cara berdoa kepada Allah SWT agar menurunkan hujan,” kata Samani Intakoris. Jum’at 22/09/2023.
Sebelum pelaksanaan salat, para pegawai Dinas Arpusda menggelar salawat diteruskan dengan doa-doa meminta rahmat kepada Tuhan yang Maha Esa.
Shalat Istisqa merupakan ikhtiar yang dilakukan oleh seluruh Muslim dunia, tidak hanya di Kota Kudus, hampir seluruh daerah di Indonesia juga melaksanakan Shalat Istisqa dan doa bersama kepada Allah SWT untuk meminta segera diturunkan hujan.
“Hari ini kami melaksanakan Sholat Istisqa, meminta Allah SWT yang bisa menurunkan hujan, ikhtiar yang kami lakukan ini diharapkan bisa dikabulkan oleh Allah SWT dengan menurunkan hujan, khususnya di wilayah Kota Kudus yang sudah mengalami kekurangan,” harapnya.
Selain Sholat Istisqa, Pihak Dinas Arpusda, juga akan ikut andil membantu penanggulangan bencana kekeringan di Kudus dengan melaksanakan dropping air bersih.
”Kami tengah merencanakannya, secepatnya kami akan berkoordinasi dengan BPBD untuk penentuan lokasinya, mana yang paling butuh air bersih atau malah yang belum tersentuh bantuan sama sekali,” tandasnya.
Kekeringan di Kabupaten Kudus sendiri kini melanda sejumlah desa di Kudus. Seperti di Desa Setrokalangan, Kedungdowo, Gamong dan Mijen di Kecamatan Kaliwungu.
Kemudian desa lainnya adalah seperti di Desa Gondoharum di Kecamatan Jekulo serta Desa Kalirejo dan Glagahwaru di Kecamatan Undaan. (J02/A01)
Komentar