Jurnalpantura.id, Kudus – Gerakan penghijauan mulai dilakukan di Lereng Kendeng yang berada di perbukitan Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Upaya itu dilakukan dengan menanam seribu pohon kelengkeng.
Acara penananam berlangsung dengan melibatkan sejumlah elemen, mulai dari instansi pemerintah, masyarakat desa dan para mahasiswa, Selasa (21/3/2023). Melalui tanaman holtikultura berupa buah kelengkeng, diharapkan dapat mengurangi potensi longsor hingga banjir di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Kehutan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto mengatakan gerakan penghijauan ini dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada di Lereng Kendeng.
Berdasarkan pengamatannya, problematika di Kendeng selama ini terletak pada jumlah tanaman keras yang kurang. Pasalnya para petani lebih memilih menanam tanaman semusim yang dinilai lebih menguntungkan.
“Kita bukan melarang tanaman semusim. Tanaman semusim silahkan, tapi tetep ada tanaman kerasnya. Seperti di tempat kita saat ini menanam, tanam ini kan bagus, ada kelengkeng, di bawahnya juga ada semangka,” sambung.
Wid mengungkapkan, gerakan penghijauan nantinya tidak berhenti pada Desa Wonosoco saja, melainkan desa sekitar yang berada di daerah Kendeng juga akan mendapatkan program yang sama.
“Permasalah tutupan lahan dan kelerangan bukit yang harus segara di atasi. Melalui penanaman seperti ini, rata-rata membutuhkan tiga tahun baru bisa hijau,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Muria, Hendi Hendro menambahkan, pihaknya sengaja memilih pohon kelengkeng sebagai pohon tegakkan yang di tanam dengan maksut untuk menciptakan tempat tersebut menjadi desa agrowisata.
Agenda tersebut menurut Hendi juga sebagai tindak lanjut dari acara beberapa tahun yang lalu. Apalagi menurut Hendi sebelumnya Desa Wonosoco sempat menjadi tanam pohon gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada tahun 2018 silam.
Penanam saat itu ada pohon mangga, jambu kristal dan kelengkeng. Akan tetapi, pohon kelengkeng yang dinilainya tumbuh dengan baik di sini. Sehingga, pihaknya menargetkan akan menjadikan pohon kelengkeng menjadi unggulan desa.
“Harapannya nanti orang bisa panen, berlatih budidaya kelengkeng serta pembibitan di sini,” tukasnya. (J05/A01)