Jurnalpantura.id, Kudus — Rumah Sakit Mardi Rahayu bersama Komunitas Senam Tera Indonesia, menggelar acara senam massal dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Minggu, 10/11/2024.
Kegiatan senam tera massal ini diikuti oleh sekitar 200 peserta. Tujuan utamanya yakni untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stroke melalui gaya hidup sehat.
Direktur RS Mardi Rahayu, dr. Pujianto menjelaskan bahwa peringatan Hari Stroke Indonesia sangat penting untuk menyebarkan informasi tentang bagaimana mencegah stroke.
Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Ayo Melangkah dari Diri Sendiri,” yang mengajak setiap individu untuk mulai memperhatikan kesehatan tubuh dengan langkah-langkah kecil namun signifikan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menggerakkan masyarakat agar lebih sadar dalam menjaga kesehatan fisik dan menghindari risiko stroke,” kata dr. Pujianto.
Ia menambahkan, bahwa RS Mardi Rahayu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien stroke melalui layanan unggulan yang disebut “Penanganan Stroke Terintegrasi.”
Menurut dr. Pujianto, waktu penanganan stroke sangat krusial, yang dikenal dengan istilah ‘waktu emas’. Dalam periode 4,5 jam setelah gejala pertama muncul, penanganan medis yang cepat bisa sangat menentukan dalam mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat stroke.
“Kami sudah menyiapkan jalur khusus atau fast track bagi penderita stroke akut agar mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, dr. Kristiana Margareta, Spesialis Neurologi di RS Mardi Rahayu, mengingatkan bahwa stroke kini menjadi penyebab kematian peringkat ketiga di dunia.
“Stroke tidak hanya menyerang usia lanjut, tetapi juga berisiko pada mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Namun, kelompok usia yang lebih muda pun tidak kebal jika tidak menjaga gaya hidup yang sehat,” jelas dr. Kristiyana.
Berdasarkan data yang ada, Kabupaten Kudus memiliki tingkat kejadian stroke yang cukup tinggi.
Untuk itu, RS Mardi Rahayu terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini dan pengelolaan faktor risiko stroke seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
“80 persen stroke sebenarnya bisa dicegah melalui pola hidup sehat dan manajemen faktor risiko yang tepat,” tambahnya.
Selain senam massal, Rumah Sakit Mardi Rahayu juga menyelenggarakan berbagai kegiatan lainnya seperti lomba film pendek, webinar khusus bagi tenaga kesehatan mengenai penanganan stroke, dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat. (J05/A01)