Jurnalpantura.id, Kudus – Peringati Hari Disabilitas Internasional, Forum Komunikasi Disabilitas Kudus (FKDK) bersama Yayasan Darul Fatonah menyelenggarakan Difa Fest 2024 di Taman Krida, Minggu (1/12/2024).
Acara ini tidak hanya menjadi panggung bakat bagi anak berkebutuhan khusus, tetapi juga wadah untuk mempererat hubungan antara keluarga difabel dan masyarakat umum.
Dengan tema “Pelukan Solusi Cordas: Membangun Kedekatan dengan Pasangan, Orang Tua, dan Anak,” acara ini mengajak masyarakat untuk lebih memahami peran keluarga dalam mendukung anak difabel.
Heni Mustikaningati, panitia sekaligus narasumber talk show, menegaskan bahwa keluarga adalah kunci utama dalam mendorong anak berkebutuhan khusus untuk berkembang.
“Kami ingin menunjukkan bahwa peran keluarga sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak difabel, baik secara emosional maupun sosial. Kehadiran orang tua di acara seperti ini menunjukkan komitmen mereka terhadap anak-anak,” ungkap Heni.
Melalui berbagai kegiatan seperti jalan sehat, festival musik, hingga fashion show, Difa Fest memperlihatkan sinergi yang kuat antara keluarga, komunitas, dan masyarakat. Anak-anak difabel tampil penuh percaya diri dengan dukungan moral dari orang tua dan pengunjung.
Tidak hanya untuk keluarga difabel, acara ini juga menjadi momentum bagi masyarakat umum untuk lebih peduli dan inklusif terhadap penyandang disabilitas. Heni berharap, interaksi langsung dalam Difa Fest dapat meningkatkan empati masyarakat terhadap difabel.
“Dengan acara ini, masyarakat bisa melihat langsung potensi luar biasa dari anak-anak difabel. Kami ingin stigma negatif yang selama ini melekat perlahan hilang,” katanya.
Selain unjuk bakat, Difa Fest juga memberikan ruang edukasi melalui talk show yang membahas cara mendukung anak berkebutuhan khusus secara optimal. Peserta talk show tidak hanya dari kalangan keluarga difabel, tetapi juga pendidik dan masyarakat umum.
“Harapan kami, melalui acara ini, semakin banyak orang yang tergerak untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, baik di sekolah, tempat kerja, maupun di masyarakat luas,” tambah Heni.
Difa Fest 2024 menjadi bukti nyata bahwa ruang inklusi dapat memberikan dampak besar bagi penguatan hubungan keluarga dan sosial. Ke depan, FKDK dan Yayasan Darul Fatonah berkomitmen untuk menghadirkan acara serupa secara rutin agar semangat inklusi ini terus terjaga.
“Ini bukan hanya tentang perayaan, tetapi langkah bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak difabel,” tutup Heni.
Acara ini menggarisbawahi pentingnya peran keluarga dalam mendukung anak berkebutuhan khusus sekaligus mempertegas bahwa difabel adalah bagian integral dari masyarakat yang memiliki hak dan potensi untuk berkembang.(J06/A01)