Jurnalpantura.id, Kudus – UPTD Puskesmas Undaan, Kudus, terus menggiatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui program 3M Plus untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala UPTD Puskesmas Undaan, Amad Mochamad menegaskan bahwa rogram ini dianggap lebih efektif dalam membasmi nyamuk Aedes aegypti dibandingkan dengan metode fogging yang selama ini banyak dilakukan.
Amad Mochamad mengungkapkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Badan Laboratorium Pengendalian Vektor Jawa Tengah menyebutkan bahwa fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa, sementara telur dan jentik nyamuk tetap dapat berkembang.
Bahkan, metode fogging semakin diragukan keefektifannya karena nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD sudah mulai menunjukkan resistensi terhadap obat yang digunakan dalam penyemprotan tersebut.
“Saat disemprot, nyamuk hanya pindah dan masih membawa virus dengue,” ujarnya.
Amad menekankan pentingnya langkah PSN dengan 3M Plus. Meliputi, menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Selain itu, poin Plus dalam 3M Plus mencakup penanaman tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan obat anti-nyamuk, dan memeriksa tempat penampungan air secara rutin.
“Ini adalah bentuk pencegahan yang sangat efektif dibandingkan dengan fogging atau penyemprotan yang hanya bersifat sementara,” tambahnya.
Nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak dapat bertelur hingga mencapai ratusan telur. Jika dibiarkan, telur-telur ini akan menetas menjadi jentik dan berkembang menjadi nyamuk dewasa yang dapat menyebarkan virus dengue.
“Oleh karena itu, upaya pemberantasan nyamuk harus dilakukan secara terus-menerus dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat,” terangnya.
Dalam rangka mendukung program PSN ini, pihak UPTD Puskesmas Undaan mengimbau kepada masyarakat untuk secara rutin membersihkan lingkungan sekitar rumah.
“Kegiatan ini seharusnya menjadi rutinitas yang dijalankan bersama-sama untuk menghindari perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti,” tegas Amad.
Amad juga mengingatkan bahwa langkah-langkah sederhana seperti membersihkan tempat penampungan air, menutup ember atau bak mandi yang tidak digunakan, serta memeriksa saluran air yang tersumbat, dapat mencegah perkembangan jentik-jentik nyamuk.
“Meskipun terlihat sepele, kebersihan lingkungan sangat berpengaruh dalam mengurangi risiko penyebaran penyakit ini,” pungkasnya. (J05/A01)