Jurnalpantura.id, Kudus — Peringatan delapan tahun berdirinya Qudsiyyah Putri dirayakan dengan berbagai kegiatan penuh makna dan semangat.
Mengusung tema “Merawat Taji Ulama Putri untuk Kokohnya Negeri”, perayaan ini menjadi momen refleksi dan syukur atas perjalanan lembaga pendidikan berbasis salaf ini dalam mencetak kader ulama perempuan.
Ketua Panitia Sewindu Qudsiyyah Putri, Noor Aflah, mengungkapkan bahwa rangkaian acara ini bertujuan untuk menjaga semangat melanjutkan perjuangan para masyayikh, memperkuat eksistensi lembaga, dan mempersiapkan kader ulama perempuan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Qudsiyyah Putri terus konsisten menjaga amanah pendidikan dan dakwah Islam,” ujarnya.
Perayaan dimulai dengan Doa Rasul dan Manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani pada Kamis (28/11/2024) malam di halaman Qudsiyyah Putri, Singocandi.
Acara ini juga menjadi momen soft launching rangkaian Sewindu Qudsiyyah Putri yang akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan.
Keesokan harinya, Jumat (29/11/2024), digelar Ziarah Muassis ke makam pendiri Qudsiyyah, alm. KH. M. Sya’roni Ahmadi, dan alm. KH. EM Nadjib Hassan.
Kegiatan ini diikuti 800 santriwati yang berjalan kaki dari Qudsiyyah Putri ke lokasi makam di Pagongan dan Sedio Luhur, Krapyak.
Puncak kegiatan akan diisi dengan Halaqoh Turots dan Seminar KHR Asnawi pada Rabu (25/12/2024) di Majlis Gusjigang, Kudus. Seminar ini menghadirkan narasumber Ginanjar Sya’ban dari PBNU untuk membedah karya-karya monumental KHR Asnawi, seorang ulama besar asal Kudus.
Selain itu, perayaan juga dimeriahkan dengan Khataman Al-Qur’an Santri dan Alumni. Ribuan santriwati membaca Al-Qur’an hingga khatam di makam KHR Asnawi, Komplek Makam Sunan Kudus. Alumni turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan membentuk kelompok khataman yang berjumlah 67 kelompok.
Salah satu kegiatan unggulan dalam perayaan ini adalah Roadshow IKAQ Wilayah, yang menjadi ajang silaturahmi para alumni Qudsiyyah Putri. Kegiatan ini dimulai di Soloraya pada 7 Desember 2024 dan berlangsung hingga Maret 2025, mencakup berbagai wilayah seperti Jabodetabek, Semarang, dan bahkan luar negeri melalui acara daring.
“Roadshow ini memperkuat hubungan antara alumni dan lembaga, sekaligus menunjukkan eksistensi Qudsiyyah Putri kepada masyarakat luas,” ungkap Noor Aflah.
Melalui peringatan sewindu ini, Qudsiyyah Putri menegaskan komitmennya untuk mencetak kader ulama perempuan yang siap mengisi ruang-ruang publik dan berkontribusi dalam berbagai bidang.
“Dengan pendidikan berbasis pesantren, kami berharap santriwati dapat mempersiapkan diri menjadi generasi yang tidak hanya memahami ilmu agama, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan bermasyarakat,” pungkas Noor Aflah.
Perayaan Sewindu Qudsiyyah Putri menjadi bukti nyata bahwa lembaga ini terus berupaya menjaga warisan keilmuan Islam dan memberikan kontribusi nyata untuk agama, bangsa, dan negara. (J06/A01)