5 SMP dan MTs di Kudus Ini Jadi Pilot Project Program UNICEF Sekolah Sehat

- Jurnalis

Senin, 6 Mei 2024 - 18:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Program sarapan sehat dan minum tablet tambah darah bagi siswi di SMP Negeri 1 Jati, Kudus. (MIA)

Program sarapan sehat dan minum tablet tambah darah bagi siswi di SMP Negeri 1 Jati, Kudus. (MIA)

Jurnalpantura.id, Kudus – Lima sekolah menjadi pilot project pelaksanaan program sekolah sehat bersama UNICEF di Kabupaten Kudus. Lima sekolah itu, yakni SMP 1 Kudus, SMP 1 Jati, SMP  2 Kudus, MTs NU Bannat, dan MTs N 1 Kudus.

Subkoor Kesga dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Muslimah menyampaikan, sekolah sehat ini diprogramkan guna menekan angka stunting dan mengawal remaja produktif di lingkungan sekolah.

“Dipilih beberapa sekolah itu dari UNICEF, yang masuk kriterianya maka lolos jadi pilot project, kita hanya kirimkan datanya,” kata Muslimah, Senin (6/4/2024).

Adapun tugas sekolah sehat, lanjut Muslimah, diantaranya membiasakan siswa untuk sarapan sehat dan rutin meminum tablet tambah darah (TTD) tiap seminggu sekali. Selain mencegah stunting, aksi ini juga untuk menekan kasus anemia.

“Karena kasus anemia di Kudus kan lumayan tinggi juga,” tuturnya.

Terpisah, Kepala SMP Negeri 1 Jati, Sumaryatun mengatakan bahwa sebelum menjadi pilot project pelaksanaan sekolah sehat, SMP Negeri 1 Jati sudah terlebih dahulu menjalankan aksi sehat. Namun kegiatannya memang diakui belum masif.

Baca Juga :  Pemkab Kudus Rancang Pengembangan RSUD Menjadi Rumah Sakit Berstandar Internasional

“Program sarapan sehat sebenarnya sudah ada sebelum pendampingan dari UNICEF, itu kita sudah adakan sarapan sehat, cuman jarang, tidak kita tekankan sepekan sehari, sekitar sebulan sekali,” ujarnya.

Barulah ketika mendapatkan pendampingan dari UNICEF, program sarapan sehat ini bisa dilakukan rutin setiap hari jumat. Begitupun dengan aksi minum tablet tambah darah bagi siswa putri, juga dilakukan di hari yang sama.

“Apalagi ada surat edaran dari bupati untuk melaksanakan sarapan sehat dan minum tablet tambah darah pada waktu itu, pihak sekolah sangat mendukung dan langsung dibuatkan SK,” tambahnya.

Setelah pendampingan dari UNICEF rampung, lanjut Sumaryatun, SMP Negeri 1 Jati bisa menjalankan aksi bergizi dengan lebih masif. Sekolah setempat juga mendapat tugas untuk menyebarkan ilmu positif itu di lingkungan sekitar. (J05/A01)

Berita Terkait

Miliki Fasilitas Memadai, SD 2 Kedungdowo Masuk Kategori Sekolah Sehat
Mendongeng Antarkan Nabiha Juara 1 FLS3N Kabupaten Kudus
Ribuan Warga Kudus Dicoret dari Daftar Penerima BPJS PBI, Pemkab Upayakan Reaktivasi
Pertunjukan Teater Guru Kudus “Dilema di Titik Senja” Sukses Sentuh Realitas Sosial
Totalitas Saat Tampil, Dua Siswa SD 1 Prambatan Lor Boyong Trofi FLS3N Kudus
Kudus Rampungkan FLS3N 2025, Para Juara Siap Berlaga di Tingkat Nasional
Kemenag Kudus: Madrasah Negeri Tak Boleh Atur Tempat Pembelian Seragam, Siswa Bebas Memilih
Rutin Terbitkan Buku, Aisy Bakal Wakili Kudus ke Ajang FLS3N SD Tingkat Nasional
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 15:34 WIB

Miliki Fasilitas Memadai, SD 2 Kedungdowo Masuk Kategori Sekolah Sehat

Sabtu, 5 Juli 2025 - 17:13 WIB

Mendongeng Antarkan Nabiha Juara 1 FLS3N Kabupaten Kudus

Sabtu, 5 Juli 2025 - 14:06 WIB

Ribuan Warga Kudus Dicoret dari Daftar Penerima BPJS PBI, Pemkab Upayakan Reaktivasi

Jumat, 4 Juli 2025 - 16:16 WIB

Pertunjukan Teater Guru Kudus “Dilema di Titik Senja” Sukses Sentuh Realitas Sosial

Jumat, 4 Juli 2025 - 15:21 WIB

Totalitas Saat Tampil, Dua Siswa SD 1 Prambatan Lor Boyong Trofi FLS3N Kudus

Berita Terbaru