Jurnalpantura.id, Kudus – Pemkab Kudus melakukan berbagai upaya dalam memajukan pembangunan di bidang pendidikan, salah satunya melalui program dan kebijakan yang dibuat seperti peningkatan kapasitas tenaga pendidik serta sarpras pendidikan.
Apresiasi pun diberikan Penjabat (Pj). Bupati Kudus Bergas C. Penanggungan saat membuka Lokakarya 7 program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 dengan Tajuk ‘Panen Hasil Belajar’ di Gedung Pusat Belajar Guru (PBG) Kelurahan Mlatinorowito, Kota, Kudus, Sabtu (2/12/2023).
“Sangat apresiasi, program guru penggerak sebagai program unggulan Kemendikbud memiliki tujuan peningkatan kompetensi guru dalam menyambut kebijakan merdeka belajar,” ungkapnya .
Bergas berharap, pemerintah pusat melalui pemerintah daerah dapat menciptakan lebih banyak lagi guru penggerak yang memiliki kapasitas lebih dibanding guru pada umumnya sehingga dapat menjadi percontohan di lingkungan sekolah.
“Harapannya, melalui pemerintah daerah dapat terwujud para guru penggerak yang lebih banyak lagi, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan demikian, akan bisa menjadi contoh di lingkungan sekolah sehingga dapat menciptakan anak didik yang luar biasa,” harapnya.
Hadirnya guru penggerak juga digadang-gadang dapat menjadi leader dalam mempercepat pencapaian visi misi serta sasaran pendidikan di Kabupaten Kudus agar lebih maju dan berkualitas. Pihaknya berpesan pada seluruh pendidik agar menjadi teladan.
“Teruslah semangat dan tunjukkan bahwa guru di Kabupaten Kudus adalah guru yang berkompeten, kreatif, dan inovatif,” pesannya.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Anggun Nugraha menyampaikan bahwa hingga saat ini ada 240 guru yang telah menjadi guru penggerak.
Sebanyak 240 guru tersebut meliputi guru penggerak angaktan 5 sebanyak 74 guru dan angakatan 7 sebanyak 166. Diharapkan, 20 calon guru penggerak angkatan 8 ini bisa menambah daftar guru penggerak di Kabupaten Kudus.
“Ini lokakarya 7 berarti mereka sudah menempuh pendidikan selama 7 bulan, setelah ini nanti tinggal evaluasi, semoga bisa lolos semua,” katanya. (J05/A01)