WARGA KELUHKAN RASTRA YANG BAU

- Jurnalis

Rabu, 2 Agustus 2017 - 13:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JURNALPANTURA.COM, PEKALONGAN – Beras sejahtera (Rasta) atau yang dulu dikenal dengan Raskin, untuk alokasi yang diterima warga Pekalongan bulan Juli 2017 dikeluhkan berbau dan berkutu. Kepala Gudang Bulog Sub Divre VI Pekalongan memastikan beras tersebut masih layak konsumsi meski berbau kurang sedap.

Pihaknya meminta warga yang mengeluhkan hal tersebut bisa menukarkan beras bila ingin diganti. Saat dilakukan pengecekan di lapangan beras tersebut kualitasnya masih bagus dan layak konsumsi
“Kalau menurut warga itu tidak layak konsumsi, bisa diganti. Namun, dari hasil pengecekan tadi masih bagus dan layak konsumsi. Kualitasnya juga masih bagus,” kata Kepala Gudang Bulog Sub Divre VI, Pekalongan, Muhyono usai melakukan pengecekan beras di Desa Karanganyar, Tirto, Pekalongan, Senin (31/7/2017).

Muhyono mengaku pihaknya langsung melakukan pengecekan di lapangan setelah ada keluhan dari seorang netizen yang ditujukan kepada Dinas Sosial, Jawa Tengah. Dikatakan beras sejahtera (rasta) itu dikatakan berbau dan jamuran.

Dia mengatakan usai melakukan pengecekan di lapangan, beras rasta yang dibagikan pada bulan Juli lalu memang merupakan stok pengadaan tahun 2016. Jika beras tersebut sedikit bau tidak sedap sangat wajar. Namun pada prinsipnya beras tersebut masih layak konsumsi.
Menurutnya kalau ada temuan beras yang tidak laik konsumsi, pihaknya selaku Bulog siap bertanggungjawab untuk ditukar dengan yang bagus.

“Namun hari ini setelah kita lakukan pengecekan langsung beras tersebut di rumah-rumah warga, semua masih laik dikonsumsi,” tandasnya.

Baca Juga :  Pelantikan Panwas Kecamatan Pemilu 2018 - 2019 Kabupaten Kudus

Salah satu warga Desa Karanganyar, Kodri yang juga menerima bantuan beras tersebut mengatakan dirinya tidak mengeluhkannya. Beras yang diterima pada bulan Juli tersebut masih layak untuk dimakan atau dikonsumsi.

Menurutnya beras tersebut setelah dicuci dan dimasak tidak masalah. Kemungkinan orang lain mengeluhkan beras tersebut karena sudah biasa menggunakan beras premium atau yang lebih mahal.
“Yang mungkin bau tidak enak. Ya namanya beras bantuan, ya kayak gitu bila dibandingkan yang mahal dan bagus,” kata Kodri.

Dia mengatakan setelah ada keluhan dari warga, dirinya juga didatangi petugas dari gudang Bulog di Pekalongan. Dia langsung menunjukkan sebagian sisa beras yang diterimanya. Petugas juga langsung mengambil dan memeriksa sisa jatah beras yang diterimanya.

Sementara keluhan warga yang terunggah di tweeter HAMZAHch yang ditujukan kepada Dinsos Jateng dengan mengeluhkan kualitas beras yang diterimanya. “@dinsosjateng, raskin (beras orang miskin, sekarang rasta) ds Karanganyar Tirto Pkalongan bln 7/17 tambah parah bau dan jamuran. Jangan racuni rakyat dg subsidimu”.

Saat didatangi awak media di rumahnya, Hamzah tidak berada di rumah karena sedang bekerja. Namun, diakui warga setempat beras sejahtera (rasta) yang diterima pada pertengahan bulan Juli ini, memang berbau dan berwarna kecokelatan. Namun warga yang didatangi oleh petugas mengaku tidak mempermasalahkan dan tetap dikonsumsi.(J01/ER02)

Berita Terkait

Raker Komisi D dengan KONI Kudus Ditunda, Ini Sebabnya
RS Aisyiyah Kudus Gelar Coaching TB, Perkuat Layanan Penanganan TBC
Kabar Duka: Kepala Dinas PUPR Kudus Tutup Usia, Jenazah Dimakamkan di Garung Lor
Azhar Ramadhan Akan Dibawa ke Panti, Begini Prosedur Adopsinya di Dinsos Kudus
Sepanjang 2024, Pengadilan Agama Kudus Tangani 976 Cerai Gugat dan 257 Cerai Talak
Curah Hujan di Libur Nataru Diperkirakan Meningkat, Pj Bupati Kudus Ingatkan Kesiapan Mitigasi Bencana
Lima Mahasiswa IAIN Kudus Berangkat ke Program ITHLA Abroad di Asia Tenggara
Pegadaian Peduli Liga 2 Kunjungi Kudus, Gelar Penanaman Pohon hingga Coaching Clinic
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 06:50 WIB

Raker Komisi D dengan KONI Kudus Ditunda, Ini Sebabnya

Rabu, 30 April 2025 - 15:25 WIB

RS Aisyiyah Kudus Gelar Coaching TB, Perkuat Layanan Penanganan TBC

Jumat, 18 April 2025 - 06:27 WIB

Kabar Duka: Kepala Dinas PUPR Kudus Tutup Usia, Jenazah Dimakamkan di Garung Lor

Senin, 17 Maret 2025 - 15:29 WIB

Azhar Ramadhan Akan Dibawa ke Panti, Begini Prosedur Adopsinya di Dinsos Kudus

Selasa, 14 Januari 2025 - 16:38 WIB

Sepanjang 2024, Pengadilan Agama Kudus Tangani 976 Cerai Gugat dan 257 Cerai Talak

Berita Terbaru

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris didampingi Plt Kadinas PUPR Kudus Harry Wibowo saat mengecek kondisi drainase di Jl KHR Asnawi (Foto:JP)

infrastruktur

Seringkali Banjir, Bupati Kudus Cek Drainase di Jl KHR Asnawi

Selasa, 20 Mei 2025 - 00:08 WIB

Foto Bersama usai latihan

Olahraga

Tim Putra Kudus Fokus Latihan Intensif Jelang Popda Provinsi

Senin, 19 Mei 2025 - 16:43 WIB