Pihaknya meminta warga yang mengeluhkan hal tersebut bisa menukarkan beras bila ingin diganti. Saat dilakukan pengecekan di lapangan beras tersebut kualitasnya masih bagus dan layak konsumsi
“Kalau menurut warga itu tidak layak konsumsi, bisa diganti. Namun, dari hasil pengecekan tadi masih bagus dan layak konsumsi. Kualitasnya juga masih bagus,” kata Kepala Gudang Bulog Sub Divre VI, Pekalongan, Muhyono usai melakukan pengecekan beras di Desa Karanganyar, Tirto, Pekalongan, Senin (31/7/2017).
Muhyono mengaku pihaknya langsung melakukan pengecekan di lapangan setelah ada keluhan dari seorang netizen yang ditujukan kepada Dinas Sosial, Jawa Tengah. Dikatakan beras sejahtera (rasta) itu dikatakan berbau dan jamuran.
Dia mengatakan usai melakukan pengecekan di lapangan, beras rasta yang dibagikan pada bulan Juli lalu memang merupakan stok pengadaan tahun 2016. Jika beras tersebut sedikit bau tidak sedap sangat wajar. Namun pada prinsipnya beras tersebut masih layak konsumsi.
Menurutnya kalau ada temuan beras yang tidak laik konsumsi, pihaknya selaku Bulog siap bertanggungjawab untuk ditukar dengan yang bagus.
“Namun hari ini setelah kita lakukan pengecekan langsung beras tersebut di rumah-rumah warga, semua masih laik dikonsumsi,” tandasnya.
Salah satu warga Desa Karanganyar, Kodri yang juga menerima bantuan beras tersebut mengatakan dirinya tidak mengeluhkannya. Beras yang diterima pada bulan Juli tersebut masih layak untuk dimakan atau dikonsumsi.
Menurutnya beras tersebut setelah dicuci dan dimasak tidak masalah. Kemungkinan orang lain mengeluhkan beras tersebut karena sudah biasa menggunakan beras premium atau yang lebih mahal.
“Yang mungkin bau tidak enak. Ya namanya beras bantuan, ya kayak gitu bila dibandingkan yang mahal dan bagus,” kata Kodri.
Dia mengatakan setelah ada keluhan dari warga, dirinya juga didatangi petugas dari gudang Bulog di Pekalongan. Dia langsung menunjukkan sebagian sisa beras yang diterimanya. Petugas juga langsung mengambil dan memeriksa sisa jatah beras yang diterimanya.
Sementara keluhan warga yang terunggah di tweeter HAMZAHch yang ditujukan kepada Dinsos Jateng dengan mengeluhkan kualitas beras yang diterimanya. “@dinsosjateng, raskin (beras orang miskin, sekarang rasta) ds Karanganyar Tirto Pkalongan bln 7/17 tambah parah bau dan jamuran. Jangan racuni rakyat dg subsidimu”.
Saat didatangi awak media di rumahnya, Hamzah tidak berada di rumah karena sedang bekerja. Namun, diakui warga setempat beras sejahtera (rasta) yang diterima pada pertengahan bulan Juli ini, memang berbau dan berwarna kecokelatan. Namun warga yang didatangi oleh petugas mengaku tidak mempermasalahkan dan tetap dikonsumsi.(J01/ER02)