Undaan,- Keluhan petani di wilayah Kecamatan Undaan terkait kurangnya stok pupuk bersubsidi langsung mendapat respon dari Catur Sulistiyanto S.Sos MM, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus.
Setelah berhasil mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi dari Provinsi Jawa Tengah, kemudian melakukan pemantauan ke gudang pupuk urea bersubsidi hingga proses distribusi. Bupati Kudus yang juga mendapatkan keluhan langsung dari petani, memerintahkan Catur Sulistiyanto tidak menerima begitu saja laporan pengiriman pupuk dari distributor ke pengecer ke desa-desa. Tetapi juga mengawasi distribusi secara acak mendatangi kios-kios pengecer lapangan (KPL) di wilayah Kecamatan Undaan. Sebab daerah ini merupakan kawasan penyangga pangan utama Kabupaten Kudus.

Mulai ujung utara Kecamatan Undaan yaitu desa Ngemplak sampai ujung selatan bagian timur yakni Desa Karangrowo.
Nah, ada kejadian menarik saat Kadispertanpangan Kudus bersama tim datang ke KPL UD Setya di Desa Karangrowo karena bersamaan kedatangan seorang petani perempuan berniat membeli pupuk.
“ Mau beli pupuk apa mbak ?,” sapa Catur Sulistiyanto dengan ramah usai melihat dalam gudang stok UD Setya.
“ Ini, bapak saya sedang butuh pupuk urea untuk mupuk padi. Mau beli 2 sak dulu ,” jawab Marwa, petani perempuan sambil melihat tumpukan pupuk.
“ Minggu kemarin tiap kesini kan selalu kalah cepat dengan petani lain. Tadi diberi kabar kalau sudah ada pengiriman pupuk urea dari gudang ke pengecer. Dan alhamdulilah memang ada dan banyak ,” imbuhnya.
Pemilik toko kemudian mengambilkan pupuk di gudangnya diangkat ke atas motor Marwa. Dua sak pupuk urea bersubsidi sudah dinaikkan ke atas sepeda motor. Beberapa kali petani muda ini mencoba menghidupkan sepeda motor untuk membawa pulang pupuk kebutuhannya.

Sayangnya, sepeda motor itu tidak juga menyala mesinnya. Beberapa laki-laki di sekitar toko membantu men-stater, tapi tetap tidak hidup juga. Kemudian Abdullah Muttaqin ( Anggota Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida Subdisi ) dan Hasan Abdillah ( Koordinator BPP Kecamatan Undaan) memeriksa tangki BBM.
“ Habis ini bensinnya. Ya tidak bisa menyala ,” cetus Muttaqin .

Kondisi ini membuat Marwa kebingungan karena muncul kekhawatiran bakal mendorong sepeda motor bermuatan dua sak pupuk ke rumahnya yang berjarak sekitar 800 meteran. Namun, ekspresi Marwa terlihat oleh Catur Sulistiyanto.
“ Sudah mbak, ndak usah bingung. Ini ada mobil double cabin dinas bisa untuk angkut pupuk. Nanti diantarkan sampai ke rumah ,” kata Catur Sulistiyanto.
Pesan ini kemudian ditindaklanjuti Hasan Abdillah dan Faila Shofa mengangkat dua sak pupuk dipindahkan ke bak mobil double cabin. Marwa membawa sepeda motor ke toko pengecer BBM dan pulang, sedangkan mobil yang mengangkut dua sak pupuk tadi menuju ke rumahnya.

Sampai di halaman rumah, Marwa bersama orangtuanya sudah menunggu dengan senyum gembira.
“ Terimakasih yaa.. Pak Hasan selama ini sudah mendampingi kami sebagai petani. Sekarang malah juga mengantarkan pupuk ke rumah kami. Sekali lagi kami menyampaikan terimakasih, pupuk sudah tersedia. Jadi aman kita mupuk yang sekarang sudah waktunya ,” ucap orangtua Marwa. (*)