Jurnalpantura.id, Jepara – Kondisi Rumah Susun Sewa (rusunawa) Kyai Mojo, Kelurahan Ujungbatu dan Jobokuto, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara dikeluhkan warga penghuni.
Bangunan Rusunawa sebagian besar dilaporkan telah mengalami kerusakan.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jepara Andi Rohmat membenarkan kondisi Rusunawa yang sangat memprihatinkan.
“Sangat prihatin dengan kondisi rusunawa, sebagian kamar-kamar kondisinya sudah ada yang bocor, besi reling tangga banyak yang rusak, padahal itu pengamanan untuk keluarga yang mempunyai anak kecil,” kata Andi Rohmat, Jum’at 14/02/2025.
Untuk membuktikan banyaknya keluhan, Andi bersama anggota DPRD Jepara mengecek secara langsung Rusunawa pada Kamis, 13/02/2025.
“Dengan kondisi Rusunawa lima lantai yang seperti itu (memprihatinkan), tentunya sangat tidak nyaman untuk dihuni,” ujarnya.
Lebih lanjut, Andi menyatakan perlu ada pemeliharaan, dan itu membutuhkan anggaran besar untuk membuat Rusunawa layak huni kembali.
“Kemungkinan menyentuh anggaran Rp 2 milyar untuk mengurangi kerusakan yang ada yang perlu di perbaikan yang rusak di Rusunawa,” jelasnya.
Selanjutnya, jika kondisi rusunawa memprihatinkan, maka orang tidak akan tertarik untuk menyewa, padahal Rusunawa juga menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jepara. ucap Andi Andong.
Rusunawa menjadi salah satu solusi terhadap persoalan kesenjangan ketersediaan rumah, dan Pemkab Jepara sendiri sedang kejar program perbaikan 9.300 rumah tidak layak huni (RTLH) yang baru tercapai 600 unit. Imbuhnya.
Untuk itu, Andi berharap dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2026 bisa di akomodir.
Di hubungi terpisah, Kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Jepara Hartaya menyatakan bahwa kondisi Rusunawa saat ini, perlu banyak perbaikan supaya menarik lagi bagi calon penghuni.
Ia mengamini dan sepakat dengan usulan Ketua Komisi D DPRD kabupaten Jepara Andi Rohmat.
“Terakhir di perbaiki pada tahun 2021, itupun hanya sebagian kecil di blok A. Sedangkan empat blok lainnya masih membutuhkan perawatan perbaikan, dan kita butuh pemeliharaan secara keseluruhan,”
jelasnya.
Kerusakan di Rusunawa, sambungnya, terutama kebocoran di blok A dan B yang di bangun tahun 2009 dan 2010, karena lokasi berdekatan dengan laut. Sehingga dinding mudah mengelupas.
Sementara, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Jepara Florentina Budi Kurniawati, menyampaikan bahwa PAD Rusunawa sesuai dengan laporan Realisasi pendapatan Disperkim pada tahun 2024 dari target Rp.750.000.000 dapat direalisasikan Rp. 1.008.007.400, atau pelampauan 134,4 %.
Dengan kondisi sekarang, tugas kami adalah meningkatkan PAD Kabupaten Jepara dan target PAD biasanya di serahkan ke dinas terkait sesuai dengan hasil evaluasi pencapaian masing-masing dan existing kondisi riil dilapangan. (J08/A01)