Jurnalpantura.id, Kudus – Djarum Foundation bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kudus dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, melibatkan Putera Sampoerna Foundation -$chool Development Outreach (PSF-SDO) selaku fasilitator program, kembangkan ”Pusat Belajar Guru” untuk tingkatkan kualitas pengajar di Kabupaten Kudus.
Tujuan Pusat Belajar Guru (PBG) adalah untuk menyediakan akses serta dukungan bagi lebih dari 14 ribu guru yang ada di Kudus mulai darl jenjang PAUD/TK hingga S1. Untuk mengembangkan kompetensi dan keterampilan diri secara berkesinambungan sistematis, dan terjangkau.
PBG merupakan rumah sekaligus wadah pelatihan, pendampingan, diskusi dan pertukaran informasi antar seluruh komunitas guru yang berada di di wilayah Kabupaten Kudus, diantaranya anggota IGTKI, KKG dan MGMP.
Kabupaten Kudus tengah mengalami kemajuan yang pesat di dunia pendidikan. Kemajuan tersebut tidak hanya pada pendidikan vokasi yang sudah sangat dikenal ke seluruh penjuru Nusantara, namun Juga untuk jenjang lainnya mulai dari PAUD/TK, SD, SLTP hingga SLTA yang mulai diperhitungkan pula pada kancah nasional. Guna menunjang keberlangsungan upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Kudus, Djarum Foundation tengah mengembangkan sebuah “Pusat Belajar Guru” atau PBG di Kudus.
Tujuan dari pengembangan Pusat Belajar Guru ini adalah untuk memberikan akses bagi lebih dari 14 rlbu guru di Kabupaten Kudus dalam mendapatkan pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang terjangkau balk ditinjau darl sudut biaya, jarak, dan waktu.
Program pengembangan PBG Kudus diinisiasi oleh Djarum Foundation, bekerjasama dengan Pemerlntah Kabupaten Kudus melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus, serta Dlnas Pendldlkan dan Kebudayaan Provlnsi Jawa Tengah, dengan melibatkan Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach selaku pelaksana program.
Soft launch fasllltas Pusat Belajar Guru diselenggarakan dl lokasi gedung PBG Kudus yang bertempat dl Mlatlnorowlto Kecamatan Kota Kabupaten Kudus pada Selasa, 31 Juli 2018. Acara ini dihadiri oleh Bupatl Kudus Dr. H. Musthofa, SE.,MM., Kepala DInas Dikpora Kabupaten Kudus Drs. Joko Susilo, Perwakilan Dinas Pendidikan Proplnsl Jawa Tengah Bapak Santoso, SH., MH., selaku Kepala BPPMK
Wllayah ll Provinsi Jawa Tengah, Program Officer Baktl Pendldlkan Djarum Foundation, Felicia Hanltlo, serta Direktur PSF SDO Gusman Yahya.
Acara soft launch gedung lnl adalah salah satu baglan darl rangkaian program yang sudah dijalankan aelama lablh darl dua tahun terhitung darl pertengahan tahun 2016. Program yang sudah dijalankan
adalah seleksi calon guru inti dan pengelola PBG, serta serangkaian diklat dan pendampingan dalam rangka pembekalan guru inti dan pengelola PBG.
”Dinas Pendidikan sebagai leading sector program ini akan memanfaatkan PBG untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru, sehingga pada akhirnya bisa memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hasil belajar siswa di Kabupaten Kudus,” demikian Dr. H. Musthofa Bupati Kudus menjelaskan.
Dalam waktu yang akan datang, PBG juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pendidik yang berada dibawah naungan Kementerian Agama di Kabupaten Kudus. Pemanfaatan PBG oleh para pendidik di luar Kabupaten Kudus sangat dimungkinkan. Dengan 65 orang Guru Inti termasuk 10 orang Pengelola PBG, diharapkan PBG dapat membangun dan memberikan manfaat yang luas kepada lebih dari 14 ribu guru yang mengajar di lebih dari 1000 sekolah dan madrasah yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kudus.
Felicia Hanltlo, Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation menyampaikan, “Aset utama dari Pusat Belajar Guru Kudus ini bukanlah sarana dan prasarananya melainkan tim Guru |nti dan Pengelola PBG yang profesional, kompeten dan berkomitmen. Mereka adalah guru berprestasi terpilih dari jenjang TK, SD, SMP hingga SMA dan SMK, yang sudah disiapkan selama jangka waktu satu setengah tahun untuk dapat menjadi fasilitator diklat dan agen perubahan yang transformatif dalam mendorong pengembangan kualitas guru se-Kabupaten Kudus.”
Felicia juga menjelaskan, “Dengan tiga kelas lokakarya guru yang diselenggarakan dalam acara soft launch hari ini, tim PBG sudah aktif melaksanakan misi utamanya: yaitu untuk memberdayakan guruguru, terutama yang selama ini sulit mengakses pelatihan pengembangan profesionalisme diri, agar mereka mampu mempersiapkan peserta didik yang dapat memenangkan persaingan global di abad 21 ini.”
Gusman Yahya, Direktur PSF-SDO, menambahkan, “Program pengembangan Pusat Belajar Guru adalah salah satu program unggulan yang difasilitasi oleh Putera Sampoerna Foundation School Development Outreach (PSF-SDO).”
Dengan terwujudnya PBG di Kabupaten Kudus, kami berharap akses guru akan pendidikan dan latihan akan terbuka lebih lebar, serta biaya pengembangan kompetensi guru menjadi lebih hemat. Pada akhirnya, juga meningkatkan kemampuan mengajar guru sehingga kualitas hasil belajar siswa meningkat. (J02/A01)
Komentar