Jurnalpantura.id, Kudus – Dinas Perdagangan (Disdag) Kudus melakukan sidak pasokan elpiji subsidi 3 kilogram atau gas melon di sejumlah pangkalan yang ada di wilayah kabupaten setempat, Rabu (20/3/2024).
Sidak kali ini dilakukan untuk memastikan kondisi pasokan gas melon di pangkalan secara langsung. Sebab, banyak beredar informasi dari media sosial maupun masyarakat yang mengeluhkan kelangkaan gas melon.
Disdag Kudus pun melakukan sidak ke tiga lokasi pangkalan, yakni Pangkalan Jalan Letkol Tit Sudono Kelurahan Wergu Kulon, Kecamatan Kota. Lalu, Pangkalan di Desa Demaan, Kecamatan Kota. Serta Pangkalan Jalan Kudus-Purwodadi Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati.
Kabid Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kudus, Minan Mochamad menemukan bahwa kondisi pasokan elpiji di pangkalan, sudah aman.

“Stok ini barang banyak, aman di tingkat agen. Artinya di tingkat agen tidak ada kendala,” ujarnya.
Pihaknya pun menyampaikan bahwa semua tanggungan pengiriman elpiji, saat tersendat lantaran kapal pengangkut pasokan elpiji tidak bisa berlabuh, juga telah dilunasi. Kondisi elpiji sudah aman per Senin (18/3/20204) kemarin.
Minan pun mengecek pula fakta terkait harga elpiji yang mahal dan langka, apakah ada pengaruhnya terkait banjir yang menjadi kendala atau tidak. Serta indikasi pangkalan yang melayani para pengecer untuk dilakukan koordinasi dan pembinaan.
“Kemudian disisi lain kebijakan pertamina tentang tdk adanya kiriman barang ke agen ke pangkalan saat hari merah itu juga menjadi salah satu pemicu (pasokan elpiji menipis). Faktor lain kapal kemarin tidak bisa sandar karena faktor gelombang tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, Pemilik Pangkalan di Pangkalan Jalan Letkol Tit Sudono Kelurahan Wergu Kulon, Kecamatan Kota, Cik Rina mengatakan bahwa memang ada keterlambatan pengiriman elpiji, yang membuat masyarakata kacau mencari pasokan elpiji.
“Kali ini bisa terlambatnya, alesannya karena kapal tidak bisa merapat karena gelombang tinggi sehingga pengisian di SPBE tidak isi. Sehingga tidak ada pengiriman sama sekali selama dua hari. kacau semua mereka cari gas,” katanya.
Saat ini, kondisi pengiriman elpiji dikatakannya sudah kembali berjalan. Pagi tadi, Ia mendapat kiriman sekira 110 tabung gas, yang kemudian diserbu oleh masyarakat. Biasanya, pangkalan miliknya bisa mendapat kiriman elipiji sampai 150 hinga 190 tabung gas.
“Masyarakat kesulitan. Sampai beberapa hari dampakanya dikeerumuni orang kaya demo. Padahal saya juga untuk rakyat semua, asal satu orang mau satu,” ujarnya. (J05/A01)