Sektor UMKM Terbukti Bertahan Saat Guncangan Ekonomi Global

- Jurnalis

Selasa, 6 Februari 2018 - 08:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jurnalpantura.Com, Kudus – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong masyarakat berwirausaha di berbagai bidang. Sebab peran UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi rakyat dapat diperhitungan. Bahkan di tengah gejolak ekonomi gobal, sektor UMKM tetap bertahan.

“Potensi UMKM yang ada di Jateng akan menggelindingkan usaha rakyat. Bahkan saat krisis ekonomi 1998 melanda, UMKM mampu bertahan di tengah guncangan ekonomi global,” kata Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat dialog interaktif di rumah dinas Puri Gedeh, Kota Semarang, Selasa 06/02/2018. 
Pada dialog interaktif program “Mas Ganjar Menyapa” bertajuk “UMKM, dari Rakyat untuk Jateng” itu, gubernur menyebutkan, potensi UMKM yang tersebar di Jateng dengan produk yang didominasi batik, makanan, dan kerajinan tangan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 900 ribu orang, dengan perputaran uang UMKM mencapai kurang lebih Rp153 triliun.
Ditambahkan, reformasi birokrasi yang digulirkan Pemprov Jateng sudah berjalan, termasuk perhatian pada sektor UMKM. Sebab, para pelaku UMKM adalah orang-orang yang berdikari sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah. Salah satunya keberadaan UMKM Center di Kota Semarang.
Para pelaku UMKM, jelas Ganjar, tidak hanya dapat menjual produknya di UMKM Center, tapi juga ketika butuh berbagai informasi, baik mengenai pengembangan, kemasan produk, akses permodalan dan lainnya. Di tempat itu, ada konsultan yang siap memberikan penjelasan kepada pelaku UMKM.
“Banyak orang yang belum mengetahui bahwa ada fasilitas bagi pelaku UMKM di setiap dinas. Jika ada masalah-masalah seputar UMKM, mereka bisa datang ke kantor dinas terkait untuk berkonsultasi,” kata gubernur.
Mantan anggota DPR RI ini menjelaskan, terdapat beberapa hal penting dalam pengembangan UMKM. Yaitu, permodalan, kemasan, legalitas produk, dan SDM. Pemprov Jateng terus mendorong aspek tersebut, salah satunya melalui aplikasi produk UMKM bernama Sadewa Market.
Aplikasi berbasis android tersebut sudah mengakomodasi sekitar 800 pelaku UMKM se-Jawa Tengah. Untuk produk pertanian pun sudah ada aplikasi Regopantes.com dan Eragano.com. Sektor UMKM dengan beragam produknya, diyakini mampu memberikan dorongan dan membangun kemandirian perekonomian rakyat.
“Sedangkan dari sisi pemasaran nonkonvensional bisa dilakukan melalui pameran-pameran yang diselenggarakan pemerintah di berbagai event,” imbuh alumnus UGM ini.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga membantu para UMKM mengakses permodalan. Di antaranya bantuan Kredit Mitra Jateng 25, Jamkrida, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan kucuran kredit bunga rendah tanpa jaminan tersebut, para pelaku UMKM diharapkan mereka tidak kesulitan memperoleh modal guna mengembangkan usaha.
Ganjar menjelaskan, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah merilis jumlah usaha atau perusahaan di Jawa Tengah pada 2017 mencapai 4,17 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4,13 juta atau 98 persennya merupakan usaha mikro kecil, dan lainnya adalah usaha menengah besar. (J02) 
Baca Juga :  Jelang RUPS KB Bukopin, Sinergi KB Kookmin dan Bosowa Semakin Menguat

Berita Terkait

BGN Buka Peluang UMKM dan Katering Bergabung Program Makan Bergizi Gratis
Inflasi Kudus Tembus 0,59% pada Desember 2024, Komoditas Pangan Jadi Faktor Utama
Harga Beras dan Cabai di Kudus “Bikin Nangis” di Awal Tahun 2025
Dinsospermasdes Jepara Gelar Penguatan Kapasitas BUMdes dan BUMdesMa
Harga Kebutuhan Pokok di Kudus Cenderung Stabil Menjelang Nataru 2024
Stok Elpiji di Kudus Aman, Pemkab Belum Ajukan Penambahan Fakultatif Menjelang Nataru
Inflasi Kudus November 2024, Komoditas Pangan Jadi Pemicu Utama
SMK Muhammadiyah Ponpes Jekulo Gelar Job Fair, Buka Peluang Kerja untuk Lulusan dan Pencari Kerja
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 12:48 WIB

BGN Buka Peluang UMKM dan Katering Bergabung Program Makan Bergizi Gratis

Sabtu, 4 Januari 2025 - 11:46 WIB

Inflasi Kudus Tembus 0,59% pada Desember 2024, Komoditas Pangan Jadi Faktor Utama

Kamis, 2 Januari 2025 - 15:16 WIB

Harga Beras dan Cabai di Kudus “Bikin Nangis” di Awal Tahun 2025

Minggu, 22 Desember 2024 - 18:34 WIB

Dinsospermasdes Jepara Gelar Penguatan Kapasitas BUMdes dan BUMdesMa

Jumat, 13 Desember 2024 - 14:50 WIB

Harga Kebutuhan Pokok di Kudus Cenderung Stabil Menjelang Nataru 2024

Berita Terbaru