Jurnalpantura.id, Pati – Beberapa rangkaian kegiatan di gelar tiap tahunnya di Desa Mintomulyo kecamatan Juwana, Kabupaten Pati dalam rangka kegiatan Tradisi sedekah bumi yang dimeriahkan berbagai pertunjukan budaya, seperti kesenian ketoprak, wayang kulit dan juga beberapa kegiatan olah raga.
Ada hal yang unik dan selalu ditunggu masyarakat dalam perayaan sedekah bumi tersebut yaitu tradisi berebut nasi kuning di punden Mbah Tarakan Dukuh Mbagu.
Nasi Kuning atau Nasi buceng sebutan masyarakat setempat, dibawa kemudian ditempatkan di Punden Mbah Tareko untuk didoakan, nasi kuning yang dibungkus dengan plastik ukuran kecil ini kemudian dibagikan kepada masyarakat.
Warga menyakini, nasi kuning setelah didoakan yang didapat dari punden ada berkahnya. Hal tersebut disampaikan Pariyo, Juru Kunci Makam Mbah Tareko.
“Nasi Kuning yang didapat dari punden mendapatkan keberkahan, ada keyakinan warga, bahwa nasi kuning tersebut dapat digunakan untuk obat, untuk tanaman dan bisa untuk berdagang,”jelas Pariyo.
Dalam kesempatan yang sama Warnadi, Kepala Desa Mintomulyo mengemukakan, warga yang datang pada saat sedekah bumi yang ingin mendapatkan nasi kuning tidak hanya dari warga desa setempat, melainkan juga dari warga luar daerah. Bahkan ada juga yang dari luar pulau.
“Untuk sedekah bumi tahun sebelumnya bayak juga yang datang dari luar pulau, orang yang datang kesini mempunyai keyakinan bahwa nasi kuning yang sudah didoakan ada berkahnya,”ungkapnya.
Kepala Desa juga menyampaikan, bahwa sedekah bumi yang dilakukan setiap tahun ini merupakan ungkapan syukur masyarakat atas rezki yang didapat dari Allah. (J02 /A01)