Jurnalpantura.id, Kudus – Profesi petani kini tak lagi identik dengan pekerjaan kuno dan tradisional. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Duta Petani Milenial dan Andalan Kementerian Pertanian RI, Rayndra Syahdan Mahmudin.
Dalam kuliah perdana Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus (UMK), Rayndra mengajak generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk terjun ke dunia pertanian modern dan menjadi petani yang keren.
Ia menegaskan bahwa petani masa kini harus memiliki pendidikan, kreativitas, dan keterampilan manajerial yang kuat agar mampu membangun sektor pertanian yang berkelanjutan dan kompetitif.
“Generasi muda harus bangga menjadi petani. Kalian bisa jadi CEO pertanian yang keren,” tegas Rayndra.
Dalam paparannya, Rayndra menjelaskan berbagai model bisnis pertanian yang bisa dijalankan oleh anak muda, mulai dari toko alat mesin pertanian, agen pupuk, jual beli benih unggulan, hingga bisnis online produk-produk pertanian.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk memulai dari hal kecil, seperti menjadi affiliate online dalam penjualan produk pertanian sebagai langkah awal memahami pasar.
“Kalau belum siap bertani langsung, mulailah dengan berdagang hasil pertanian. Belajar pasar dulu,” sarannya.
Tak hanya itu, Rayndra turut memperkenalkan sejumlah program pemerintah untuk mendorong keterlibatan anak muda di sektor pertanian, seperti program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) serta program magang petani milenial ke Jepang.
Ketua Program Studi Agribisnis UMK, Muhamad Imanuddin menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat atas pelantikan Rayndra sebagai Ketua Umum Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan Kementerian Pertanian RI periode 2025–2030.
“Sejak awal berdiri pada 2022, kami konsisten berkolaborasi dengan Duta Petani Milenial dan para pengusaha muda bidang pertanian, baik dari Komda Kudus maupun Korwil Jateng, dalam berbagai kegiatan di Prodi Agribisnis UMK,” ujar Iman.
Ia juga menegaskan bahwa Prodi Agribisnis UMK terbuka untuk terus menjalin kerja sama dalam kegiatan di bidang pertanian dan agribisnis, guna memperkuat sinergi antara akademisi dan praktisi pertanian milenial. (J05/A01)