Ratusan Warga Korban Banjir, Bertahan Ditempat Pengungsian

Bencana Alam186 Dilihat

Jurnalpantura.id, Kudus – Bupati Kudus Muhammad Tamzil mendapati salah satu warga korban banjir yang sedang mengungsi di Balai Desa Jati Wetan menderita sakit.

Warga yang diketahui bernama Ali Kurdi (65) merupakan pengungsi asal Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan.
Mendapati pengungsi yang sedang sakit, bupati memerintahkan kepada Camat Jati Andreas Wahyu Adi dan Kades Jati Wetan Suyitno, agar warga tersebut segera dibawa ke RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus.

Saat Mengunjungi pengungsi, Bupati Kudus mendapati salah satu pengungsi sedang sakit dan saat itu juga Bupati memerintahkan agar warga tersebut di rujukan ke RSUD dr Loekmono Hadi (Foto : Aik)

“Saya juga tak tau kenapa tadi kita sudah sarankan untuk di bawa ke Rumah Sakit, tetapi tidak mau, tapi sekarang di suruh pak bupati langsung mau,” ujar Suyitno Kades Jati Wetan,kepada jurnalpantura.id, Senin 28/01/2019.

Dari data relawan PMI yang bertugas di pos pengungsian Jati Wetan hingga pukul 20.00 malam ini, jumlah pengungsi sudah berjumlah 66 Kepala Keluarga atau 209 jiwa, dengan perincian pengungsi pria 110 orang, perempuan 98 orang Dewasa 145
Lansia 3, Anak 58, Bayi 3.

“Jumlah pengungsi lansia sebanyak 3 orang dan anak-anak sebanyak 58 orang anak,” jelas relawan BPBD yang piket di pos pengungsian Jati Wetan.

Warga dari tiga Dukuh di Desa Jati Wetan ini mulai mengungsi pagi hari tadi, menyusul genangan banjir di wilayah tersebut semakin tinggi.

Petugas jaga pos pengungsi yang berasal dari relawan memberikan data pengungsi kepada Bupati Kudus (Foto : Aik)

Sebelumnya di tempat yang sama, Camat Jati Andreas Wahyu Adi mengatakan, Ratusan warga yang mengungsi tersebut, berasal dari Dukuh Gendok, Tanggulangin dan Barisan,” jelasnya.

Ia mengatakan, ketinggian air yang menggenang bermacam. Mulai dari 40-60 sentimeter. Untuk itu, ia juga mengimbau beberapa masyarakat untuk mulai mengungsi.
“Beberapa warga lainnya juga sudah kami imbau untuk mengungsi di Balai Desa Jati Wetan,” katanya.

Untuk memenuhi keperluan korban banjir, pihak pemerintah setempat telah menyiapkan tempat untuk mengungsi. Mulai dari tempat pengsuian, dapur umum, karpet, maupun selimut untuk keperluan pengungsi.

“Apabila jumlah pengungi bertambah, tentunya akan melibatkan BPBD. Karena membutuhkan keperluan pengungsi yang banyak,” jelasnya.

Ditambahkan dia, selain melakukan pengungsian bagi korban banjir. Pihak pemerintah Kecamatan Jati juga melakukan pemeriksaan kesehatan gratis bagi korban banjir.

Salah satu rumah warga Temulus kecamatan Mejobo yang terkena banjir, air setinggi 60 Cm menggenangi beberapa wilayah di Desa Temulus (Foto : Aik)

Sementara itu, tidak hanya di Kecamatan Jati, tang terkena banjir, diKecamatan Mejobo juga terdampak banjir. Hingga saat ada tiga Desa yang terdampak. Di antaranya Desa Mejobo, Desa Temulus, dan Desa Golan Tepus. (J02/A01)

Komentar