Jurnalpantura.id, Kudus – Kejuaraan lari bertajuk tiket.com Kudus Relay Marathon 2018 sukses digelar untuk pertama kalinya di Kudus, Jawa Tengah, pada Ahad 21/10/2018 pagi.
Ini merupakan pertama kalinya Kudus menjadi tuan rumah kejuaraan relay marathon, yang terinspirasi dari Ekiden, lomba lari estafet beregu yang lebih dulu populer di Jepang.
Menyusuri rute yang melewati berbagai tempat dengan keunikan budaya khas Kudus, tiket.com Kudus Relay Marathon diikuti sebanyak 5.500 pelari di lima kategori race yakni Relay Marathon (42,195 kilometer), Half Marathon (21,1 kilometer), 10K, 5K, dan Kids Fun Run.
Kondisi cuaca yang cerah, trek yang mengedepankan keamanan pelari, serta ketersediaan water station yang melimpah, ikut memudahkan para peserta sukses menembus garis finish yang berada di Alun-alun Simpang Tujuh, Kudus.
Dukungan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Kudus juga memiliki andil besar dalam kesuksesan dan kemeriahan tiket.com Kudus Relay Marathon perdana ini.
Para pelari di lima kategori berhasil meraih prestasi cemerlang.
Di kategori utama, Relay Marathon, juara I berhasil diraih oleh oleh kelompok 104 Jatim Fighter, yang terdiri dari Sri Wahyuni, Dedy Yusuf, Ivon Sholihin,dan Ari Masrudi. Jarak 42,195 kilometer berhasil ditempuh oleh oleh para pelari asal Jawa Timur ini dalam waktu 2:53:55. Catatan waktu terbaik ini membuat mereka mendapatkan hadiah utama senilai Rp 25 juta.
Di kategori Half Marathon Male juara berhasil diraih oleh Hadi Firmansyah yang mencetak waktu 01:23:05. Sedangkan di Half Marathon Female waktu tercepat 01:40:29 diraih oleh Laura Bee. Dengan demikian keduanya berhasil meraih hadiah masing-masing sebesar Rp 12 juta.
Selanjutnya untuk kategori 10K Male juara pertama diraih oleh Lamek Lamek Yunias Banu dengan raihan waktu 00:35:32, kemudian di 10K Female juara diraih Sharfina Sheila Rosada dengan catatan waktu 00:43:20. Mereka masing-masing mendapatkan hadiah sebesar Rp 8 juta.
Berikut ini rincian podium dari tiket.com Kudus Relay Marathon 2018.
RELAY MARATHON :
No Name Bib Nationality Finish Time
1. Jatim Fighter 104 Indonesia 2:53:55
2. Jakarta RM-2 137 Indonesia 3:13:56
3. Run with Dondon 107 Indonesia 3:26:32
HALF MARATHON MALE :
No Name Bib Nationality Finish Time
1. Hadi Firmansyah 2164 Indonesia 01:23:05
2. Sutomo 2307 Indonesia 01:25:05
3. Yudha Mega 2215 Indonesia 01:33:26
HALF MARATHON FEMALE :
No Name Bib Nationality Finish Time
1. Laura Bee 2301 Indonesia 01:40:29
2. Ira Chrysanti 2216 Indonesia 02:00:24
3. Dwi Puji Lestari 2296 Indonesia 02:16:29
10K MALE :
No Name Bib Nationality Finish Time
1. Lamek Lamek Yunias Banu 3421 Indonesia 00:35:32
2. Tono Martono 3425 Indonesia 00:35:55
3. Sudiar 3818 Indonesia 00:38:43
10 FEMALE :
No Name Bib Nationality Finish Time
1. Sharfina Sheila Rosada 4055 Indonesia 00:43:20
2. Risa Wijayanti 3331 Indonesia 00:45:06
3. Yanti Waliyanti 3723 Indonesia 00:45:11
5K MALE :
No Name Bib Nationality Finish Time
1. Erwin Beke 5177 Indonesia 00:16:52
2. Candra Irawan 7924 Indonesia 00:17:18
3. Bambang Oktovianus 5339 Indonesia 00:17:30
5K FEMALE :
No Name Bib Nationality Finish Time
1. Qurrotul Farida 5357 Indonesia 00:22:54
2. Ibu Azranaysha Pandya Adhita 443 Indonesia 00:25:21
3. Nadia Pritasari 444 Indonesia 00:27:25
KIDS FUN RUN :
No Name Bib Nationality Finish Time
1. Arta 9139 Indonesia –
2. Mahsa 9029 Indonesia –
3. Alberto Nicholas Raharjo 9015 Indonesia –
Sri Wahyuni, anggota Jatim Fighter yang meraih juara I Relay Marathon tidak mengira berhasil menjadi pemenang. Terlebih ia dan kelompoknya belum pernah menjajal nomor Relay Marathon sebelumnya. Menurut Sri, meski sama-sama dari Jawa Timur, anggota timnya berasal dari daerah yang berbeda-beda.
Sri Wahyuni berasal dari Surabaya, Dedy Yusuf asal Lumajang, Ivon Sholihin asal Situbondo, sedangkan Ari Masrudi asal Mojokerto. “Ini pertama kalinya buat kami sebagai tim. Biasanya kita ketemu hanya ketika di event-event lari,” tutur Sri.
Pertama kali menjajal relay marathon, Sri merasa ada tantangan yang berbeda dibanding berlari di nomor tunggal.
Selain mempelajari aturan teknis, mereka harus pandai mengatur strategi menentukan urutan pelari dalam tim. “Tantangannya adalah kami harus punya taktik dalam menentukan urutan pelari. Misalnya, karena saya wanita jadi saya menjadi pelari pertama, supaya selanjutnya teman-teman bisa mengejar kalau ada ketertinggalan,” tuturnya.
Sukses meraih podium utama di tiket.com Kudus Relay Marathon Sri berharap agar nomor relay marathon semakin popular di Indonesia. Ia juga mengapresiasi penyelenggaraan relay marathon yang pertama kalinya di Kudus ini.
“Bagus sekali ya, semoga semakin banyak event relay marathon ke depannya. Karena ini sangat menantang dan perlu kerjasama yang baik dalam tim,” tandas Sri. (J02/A01)