oleh

Penguatan Ketahanan Pangan Harus Didukung Pemantapan Pembangunan Infrastruktur

JURNALPANTURA.COM,Semarang –  Belanja daerah Pemerintah Provinsi Jateng pada 2018 sebesar Rp 24,971 triliun, terdiri atas belanja tidak langsung Rp 18,341 triliun atau 73,44 persen. Namun, dari jumlah tersebut yang digunakan untuk gaji pegawai hanya Rp 6,021 triliun.

“Jangan sampai belanja langsung yang mencapai 73,44 persen seolah-olah semuanya untuk gaji pegawai. Saya garis bawahi bahwa untuk gaji sebesar Rp 6,021 triliun,” ujar Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat membacakan penjelasan atas Raperda tentang APBD Provinsi Jateng TA 2018 dan Nota Keuangan, pada sidang paripurna di DPRD Jateng, Kamis (23/11).

Ia menjelaskan, belanja tidak langsung sebesar Rp 18,341 triliun atau 73, 44 persen dari total belanja daerah, selain untuk belanja pegawai Rp 6, 021 triliun, juga untuk belanja hibah Rp 5, 619 triliun, belanja bantuan sosial Rp 48,39 miliar, belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota Rp 4,589 triliun, bantuan keuangan kepada pemkab/pemkot/ pemdes Rp 2,043 triliun, serta biaya tidak terduga Rp 20 miliar.

Sementara belanja langsung pada 2018 dianggarkan sebesar Rp 6, 630 triliun atau 26, 56 persen dari total belanja daerah. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai program dan kegiatan prioritas.

Disampaikan, berdasarkan perkembangan perekonomian sampai dengan triwulan III tahun 2017 serta ansumsi beroperasinya infrastruktur strategis, meningkatnya investasi melalui perbaikan kebijakan memudahan berusaha dan terkendalinya laju inflasi 2018 yeat on year pada 4,5 kurang lebih 1 persen, maka pertumbuhan ekonomi Jateng 2018 diproyeksikan berada pada kisaran 5,9-6,2 persen.

Pembangunan pada 2018 yang merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMD 2013-2018, ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan berdikari. Guna percepatan pencapaian tujuan pembangunan daerah 2018 tersebut, ditetapkan prioritas pembangunan daerah tahun 2018.

Komentar