Pemkab Blora Fasilitasi Penderita Hydrocephalus

kesehatan284 Dilihat
JURNALPANTURA.COM, Blora – Pemkab Blora melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) memberikan bantuan sosial kepada Yemima Fara Natalia (2) penderita penyakit Hydrocephalus, Senin 20/11/2017.Yemina anak pertama pasangan Partono (29) dan Rahayu Widasari (19) warga RT 02/RW 03 Desa Pengkolrejo, Kecamatan Japah.
Pemberian bantuan dipimpin langsung oleh Kepala Dinsos P3A Sri Handoko S.Sos, M.Si dan Kepala Dinkes dr. Henny Indriyanti M.Kes dan diterimakan langsung kepada orang tua Yemima, Partono dan Rahayu Widasari disaksikan Camat Japah, Kiswoyo dan Kades Pengkolrejo, Senen.
“Kali ini atas arahan Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati, kami datang untuk memberikan bantuan sosial berupa dana sosial, sejumlah kebutuhan makanan balita dan sembako. Semoga ini bisa membantu pengobatan adek Yemima,” ucap Kepala Dinsos P3A Sri Handoko S.Sos, M.Si.
Di tempat yang sama, Kepala Dinkes dr. Henny Indriyanti M.Kes menyatakan bahwa pihaknya akan memfasilitasi pengobatan Yemima ke RSUP Sardjito Yogyakarta. Dinas Kesehatan akan mengantarkan memakai ambulance ke Yogyakarta, Selasa 21/11/2017. 
“Semua dokumennya sudah diurus dan akan dirujuk ke RSUP dr.Sardjito Yogyakarta untuk dilakukan pengobatan. Hari Selasa, berangkat pukul 03.00 WIB dari Blora, dimana biaya pengobatannya menggunakan BPJS Kesehatan,” kata dr. Henny Indrayanti M.Kes.
Menurutnya, kunjungan yang dilakukan Dinsos P3A dan Dinas Kesehatan kali ini sebagai tindak lanjut kunjungan Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si mewakili Bupati Djoko Nugroho pada bulan Maret 2016 silam yang menjanjikan akan memfasilitasi pengobatan ke ahli penyakit Hydrocephalus yang ada di RSUP Sardjito Yogyakarta.
Saat dikunjungi Wakil Bupati dan Dinas Kesehatan di bulan Maret 2016 lalu Yemima masih berusia dua bulan. Rahayu Widasari (ibunya-red) menjelaskan bahwa anaknya tersebut hanya bisa menangis karena merasakan sakit dan kepalanya yang semakin berat. 
Sejak usia kandungan 9 bulan dokter sudah mengatakan bahwa di dalam kepala bayi ada sebuah cairan hitam. Saat lahir kondisinya normal, namun setelah itu lama lama kepalanya membesar.
Sebelumnya, kata Rahayu, anaknya sudah pernah dibawa berobat ke Rumah Sakit Elizabeth Semarang. Namun dokter disana tidak berani melakukan tindakan operasi karena usia bayi yang masih terlalu muda, apalagi resikonya sangat berat karena kondisi kepala bayi masih lunak. Tulang tengkoraknya belum sempurna.
“Setelah dari RS Elizabeth Semarang, Pemkab sudah pernah memfasilitasi pengobatan kembali ke RS Muwardi Solo. Namun setelah diperiksa secara medis, ternyata tidak bisa dilakukan operasi karena volume otaknya kecil sekali sehingga dokter ahli tidak ada tindakan. Akan percuma jika dilakukan operasi, otak tetap tidak bisa berkembang,” terang dr. Henny Indrayanti M.Kes.
Masih menurut dr. Henny Indrayanti, sebagai upaya lanjutan pihaknya kali ini akan membantu pengobatan ke RSUP dr. Sardjito Yogyakarta. Ia berharap hasil terbaik bisa diperoleh Yemima di RSUP dr. Sardjito tersebut.
“Hasil pemeriksaan dari RS Elizabeth Semarang dan RS Muwardi Solo saya minta untuk dibawa ke RSUP dr. Sardjito Yogyakarta besok pagi sebagai rekam medik pasien. Apapun hasilnya, kami berharap orangtua harus siap menghadapinya. Kita semua berharap yang terbaik untuk adek Yemima,” lanjutnya.
Untuk menjaga kesehatan tubuhnya, ia menyarankan agar asupan makanan bergizi tetap dipenuhi agar daya tahan tubuh anak tetap baik dan kuat. Saat dikunjungi Senin siang (20/11), Yemima juga baru saja selesai makan siang disuapi Ibunya.
Partono dan Rahayu Widasari sebagai orang tua adek Yemima mengucapkan terimakasih atas perhatian Pemkab Blora yang sudah memfasilitasi pengobatan bagi anaknya. Apapun hasilnya nanti, kedua orang tua ini siap menerimanya.
“Semoga anak kami bisa sembuh. Namun apapun hasilnya nanti kami berdua siap menghadapinya. Terimakasih atas bantuan yang diberikan,” kata Partono didampingi Rahayu Widasari. (J02) 

Komentar