Obat Herbal Sebagai Alternatif Obat Medis Yang Semakin Mahal

- Jurnalis

Rabu, 13 Desember 2017 - 04:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jurnalpantura.Com, Semarang – Lomba Taman Herbal yang diselenggarakan salah satu produk obat tradisional diharapkan dapat lebih menumbuhkan minat masyarakat untuk memroduksi tanaman herbal untuk meningkatkan perekonomian.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak Provinsi Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo saat membuka Lomba Taman Herbal Bejo 2018 di Gedung Wanita, Senin 11/12/2017.Menurutnya, menginjak tahun ketiga pelaksanaan lomba tersebut, sudah semestinya fokus yang dilakukan tidak sekadar menang lomba, tapi lebih pada upaya melibatkan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dari produksi tanaman herbal.
“Selain keindahan, tapi diharapkan bisa memberikan sumbangsih untuk perekonomian, tidak hanya untuk keluarga atau diri sendiri,” ungkapnya.
Diakui, kondisi geografis Kota Semarang dengan wilayah atas dan bawah memang berdampak pada hasil produksi yang berbeda. Wilayah atas dengan lahan yang lebih luas diharapkan menghasilkan produk yang lebih banyak. Kendati begitu, wilayah bawah dengan lahan yang terbatas diharapkan dapat berupaya meningkatkan produksi dengan urban farming system.
“Bagaimana agar lahan sempit bisa menghasilkan produksi berlimpah. Ini yang harus dipelajari agar hasilnya optimal. Mulai dari perencanaan, bibit yang digunakan, pemeliharaan, apakah terkait denga  musim. Mungkin sama-sama 10 bulan, tapi hasilnya kok beda. Jadi, kualitas dan kuantitas harus ditingkatkan. Gali ilmu agar bisa ditularkan kepada masyarakat lain,” beber Atikoh.
Di sisi lain, dia menyampaikan, taman yang dibuat harus bisa membuat masyarakat lain merasa senang karena keindahannya. Bagaimana pun, taman yang indah akan membuat orang tertarik dan nyaman berada di tempat tersebut. Kegotongroyongan untuk mewujudkan itu semua harus ditumbuhkan mengingat taman dibangun di ruang publik.
“Karena di ruang umum, awalnya butuh keterpaksaan. Untuk kedisiplinan dipaket dulu. Kalau hasilnya bagus, masyarakat sadar kalauitu bermanfaat, timbul kesadaran bahwa menanam tidak hanya indah, tapi ada nilai ekonomisnya,” tandas Atikoh.
Pemimpin Perusahaan Harian Pagi Tribun Jateng, Heru Budi Kuncara mengatakan, lomba dimulai dengan penyerahan subsidi paket jahe merah beserta hormon dan polibag untuk kebutuhan panen. Sedangkan penilaian dilakukan pada Maret 2018, penentuan pemenang dan kategori terbaik pada April 2018, dan penyerahan hadiah pada 1 Juli 2018.
“Setiap peserta atau tiap kelurahan akan mendapatkan subsidi bibit jahe merah beserta pupuknya. Ketika panen, jahe merah akan dibeli oleh PT Bintang Toedjoe,” pungkasnya.(J02) 
Baca Juga :  Tekan Laju Inflasi, Pemkab Kudus Adakan Gerakan Pangan Murah dengan Harga Dibawah HET

Berita Terkait

SMK Muhammadiyah Ponpes Jekulo Gelar Job Fair, Buka Peluang Kerja untuk Lulusan dan Pencari Kerja
79 Bank Bergabung di IASC, Langkah Nyata OJK Berantas Penipuan
Sukses Digelar, CMSE 2024 Tarik 43 Ribu Pengunjung dan Tumbuhkan 143 Ribu Investor Baru
Perlu Sinkronisasi Antarinstansi, Kudus Siapkan Masa Depan Ekonomi yang Berkelanjutan
Harga Komoditas Naik, Kudus Alami Inflasi 0,14 Persen pada Oktober 2024
Melanggar Ketentuan Ekuitas, Investree Dicabut Izin Usahanya
SMK Duta Karya Gelar Job Fair 2024 untuk Buka Akses Dunia Kerja di Kudus
Harga Bahan Pokok di Kudus Per 8 Oktober 2024: Cabai Rawit Naik
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 14:50 WIB

SMK Muhammadiyah Ponpes Jekulo Gelar Job Fair, Buka Peluang Kerja untuk Lulusan dan Pencari Kerja

Senin, 25 November 2024 - 06:00 WIB

79 Bank Bergabung di IASC, Langkah Nyata OJK Berantas Penipuan

Senin, 11 November 2024 - 12:07 WIB

Sukses Digelar, CMSE 2024 Tarik 43 Ribu Pengunjung dan Tumbuhkan 143 Ribu Investor Baru

Kamis, 7 November 2024 - 14:55 WIB

Perlu Sinkronisasi Antarinstansi, Kudus Siapkan Masa Depan Ekonomi yang Berkelanjutan

Selasa, 5 November 2024 - 15:27 WIB

Harga Komoditas Naik, Kudus Alami Inflasi 0,14 Persen pada Oktober 2024

Berita Terbaru