Naiki Sepeda Saat Jadi Petugas Upacara, Cara Anggota KOSTI Peringati 17 Agustus

- Jurnalis

Jumat, 17 Agustus 2018 - 07:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengibaran Bendera Merah Putih oleh anggota KOSTI (Foto : Aik)

Pengibaran Bendera Merah Putih oleh anggota KOSTI (Foto : Aik)

Jurnalpantura.id, Kudus – Berbagai kegiatan unik untuk memeriahkan kemerdekaan memang bisa dilakukan oleh siapa saja. Di halaman Gedung Olah Raga Wergu Wetan, Jum’at 17/08/2018, komunitas pesepeda dengan nama komonitas Sepeda Tua (KOSTI) melaksanakan upacara lengkap dengan sepeda onthel klasik masing-masing anggotanya.

Sedikitnya ada Seratusan pesepeda anggota KOSTI memadati halaman GOR dari pukul 07.00. Para pesepeda ontel ini tetap khidmat mengikuti upacara dengan menjajarkan sepeda onthel di samping anggota menghadap tiyang bendera.

Pakaian yang digunakan oleh para pesepeda inipun beragam, mulai dari pakaian tradisional hingga pakaian perjuangan yang menambah suasana klasik saat pelaksanaan upacara. Atribut seperti senapan, bambu runcing serta bendera-bendera merah putih pun ikut meramaikan upacara tersebut.

Menurut Ketua KOSTI, Yon Sugiyanto pelaksanaan upacara di GOR Wergu Wetan tersebut untuk mengenang jasa perjuangan para pejuang kemerdekaan Indonesia.

Susunan upacara pun lengkap dengan pengibaran bendera, pembacaan eks proklamasi, Pancasila dan amanat pembina upacara.

Baca Juga :  Hadiri Musyawarah PSMTI Provinsi  Jateng, Kapolda Jateng Ajak Masyarakat Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama

Uniknya pada Upacara kemerdekaan Indonesia ini, para petugas upacara menggunakan sepeda untuk melaksanakan tugasnya. Dari Inspektur Upacara, Komandan Upacara sampai Pengibar Bendera Menaiki Sepeda sampai di tengah lapangan.

Dengan membawa sepeda tua, Anggota komonitas Sepeda Tua ikuti upacara bendera HUT Kemerdekaan Indonesia (Foto : Aik)

Bambang Sudiharto bertindak sebagai Inspektur Upacara menyampaikan, penggunaan kostum ala pejuang ini sengaja mengingatkan kembali akan kegigihan para pejuang merebut kemerdekaan.

“Dan Sepeda merupakan salah satu sarana transportasi di zaman kemerdekaan yang dipergunakan oleh para pejuang,” ungkapnya.
Disebutkan pula oleh Bambang, selain anggota KOSTI, upacara juga diikuti oleh warga yang kebetulan ada di lokasi.

Melalui upacara tersebut para generasi muda bisa lebih menjiwai makna kemerdekaan dan perjuangan para pejuang terdahulu. Sehingga bisa menjiwai nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme,”sambungnya.

Salah seorang peserta upacara, Galuh Wulandari (28), mengaku senang mengikuti acara tersebut, disamping unik upacara kali ini membawa kepada suasana zaman dahulu. (J02/A01)

Berita Terkait

Desa Sidorekso Unggul di Lomba Desa 2025, Bakal Wakili Kudus ke Tingkat Jateng
Olahraga Bersama Forkopimda Kudus, Perkuat Kolaborasi dan Sinergitas Demi Melayani Masyarakat
Dialog Interaktif ICFE 2025 Bahas Peran Kesehatan Mental di Era Digital
Diduga Kesetrum Dinamo Mesin Jahit, IRT di Undaan Ditemukan Meninggal Dirumahnya
Sengketa PAW Pengurus KONI Kudus, Dua Kubu Sepakat Damai
Demi Buka Akses Jalan Ternadi – Rahtawu, Bupati Kudus Susuri Jalur Ekstrem Sejauh 11 Km
Resmikan Gedung Lembaga Kemasyarakatan Desa, Kini Lembaga di Desa Bulungkulon Tidak Numpang Lagi
Tanam 1.500 Pohon Mangrove, Kapolres Demak : Kami Ajak Semua Pihak Untuk Peduli Abrasi dan Banjir Rob
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 16:59 WIB

Desa Sidorekso Unggul di Lomba Desa 2025, Bakal Wakili Kudus ke Tingkat Jateng

Jumat, 23 Mei 2025 - 12:49 WIB

Olahraga Bersama Forkopimda Kudus, Perkuat Kolaborasi dan Sinergitas Demi Melayani Masyarakat

Selasa, 20 Mei 2025 - 16:28 WIB

Dialog Interaktif ICFE 2025 Bahas Peran Kesehatan Mental di Era Digital

Sabtu, 17 Mei 2025 - 22:29 WIB

Diduga Kesetrum Dinamo Mesin Jahit, IRT di Undaan Ditemukan Meninggal Dirumahnya

Sabtu, 17 Mei 2025 - 00:01 WIB

Sengketa PAW Pengurus KONI Kudus, Dua Kubu Sepakat Damai

Berita Terbaru