Jurnalpantura.id, Kudus – Banjir yang merendam sebagian wilayah Kabupaten Kudus tiga hari ini. Tidak menurunkan semangat belajar bagi anak-anak korban banjir. Walaupun harus berjalan di antara genangan air setinggi 30 – 50 centimeter.
Seperti yang terlihat di Dukuh Gendok, Desa Jati Wetan, Kabupaten Kudus, Selasa 29/01/2019 pagi ini.
Walaupun harus susah payah berjalan dari lokasi pengungsian yang ada di Balai Desa Jati Wetan menuju sekolah di Dukuh Gendok, dengan semangat tinggi terus menimba ilmu di sekolah.
Dengan mengenakan jas hujan, sembari menenteng sepatu dan membawa tas. Anak-anak SD 3 Jati Wetan itu berangkat menyusuri banjir.
Kepala Sekolah SD 3 Jati Wetan, Sutopo mengatakan, jika banjir yang terjadi di sekolahnya hanya di bagian halaman, tidak sampai masuk ke dalam ruang kelas. Sehingga proses pembelajaran masih bisa dilakukan.
Diungkapkannya, air banjir menggenangi sekolahnya sejak hari Kamis 24/01, dengan ketinggian selutut orang dewasa atau sekitar 30 – 40 centimeter, Kemudian pada hari Sabtu 26/01, banjir sempat surut dan hari ini banjir di halaman SD 3 Jati Wetan sudah mencapai ketinggian 50 – 70 centimeter.
“Kalau kemarin-kemarin banjirnya belum seberapa sehingga seluruh siswa masih masuk dan belajar efektif. Hari ini banjirnya sudah meninggi dan beberapa sudah mengungsi. Sehingga siswa kelas 1 – 3 kami liburkan dan kami memaklumi jika beberapa siswa terpaksa tidak masuk sekolah,” terangnya.
“Hari ini yang masuk sekolah siswa kelas 4 sampai 6. Kebetulan ini siswa kelas 6 juga sedang ada Try Out dan tidak dapat ditinggalkan. Sehingga semua anak kelas 6 harus masuk. Untuk proses belajar mengajar masih berjalan seperti biasa,” ujarnya saat ditemui media ini di SD 3 Jati Wetan.
Sutopo mengungkapkan jika banjir tahun ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. Kemdati begitu, dia tetap berharap anak-anak Gendok bisa tetap belajar ditengah musibah banjir yang melanda daerahnya.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, walaupu orang tuanya di pengungsian, anak-anak masih bersekolah dengan diantar jemput menggunakan mobil patroli Satpol PP, Polres Jati dan BPBD ke sekolah,” ujarnya.
Putri, salah satu siswa kelas 6 SD 3 Jati Wetan mengatakan jika dirinya masih tetap belajar untuk menghadapi try out dan mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional. Dia juga mengaku tidak bermasalah menerjang banjir untuk pergi ke sekolah.
“Tahun-tahun sebelumnya juga seperti ini. Terlebih ini kan mau ujian nasional, jadi harus terus belajar dan sekolah. Biar nanti hasilnya bagus,” pungkas dia. (J12/A02)