Jurnalpantura.Com, Kudus – Sejarah kelam hilangnya ratusan nyawa dan hilangnya dua kampung adat akibat longsoran TPA di Leuwigajah, Jawa Barat 12 tahun yang lalu, 21/02/2005, menjadi titik balik tentang semakin tingginya konsumsi sampah yang dihasilkan rumah tangga di Indonesia.
Sejak itulah setiap tanggal 21/02 diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Untuk itu Dinas PKPLH bekerjasama dengan komunitas KRESEK (Kreasi Sampah Ekonomi Kudus) mensosialisasikan HPSN 2018 di sela-sela acara Car Free Day di Simpangtujuh Kudus, 25/02/2018.
Dalam kegiatan HPSN 2018 juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama Kudus Bebas Sampah 2020.
Kain sepanjang belasan meter bertuliskan “Ora nyampah ora susah” secara simbolis di tulisi nama dan tanda tangan dari beberapa perwakilan yang turut hadir dalam kegiatan HPSN 2018 diantara Dinas PKPLH, Diskominfo, Karang Taruna Kabupaten Kudus dan perwakilan Pemerhati lingkungan.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang di mulai dari 21/01 sampai 21/04/2018, jelas Halil.
Lebih lanjut kepala Dinas PKPLH Abdul Halil menjelaskan, ” Mari kita berkomitmen agar Kudus bebas sampah, untuk itu dibutuhkan kesadaran dari masyarakat Kudus agar tidak membuang sampah sembarangan,”. (J02 /A01)
Komentar