Jurnalpantura.id, Kudus – Koperasi Simpan Pinjam KPRI Bina Karya Kudus mencatatkan perputaran uang yang lesu sepanjang tahun 2024. Dari 281 anggota yang tercatat aktif, hanya sekitar 100-an orang yang mengajukan pinjaman.
Padahal, salah satu tolok ukur koperasi yang sehat adalah tingkat pinjaman yang diajukan oleh anggotanya, yang akan menggerakkan roda perekonomian koperasi tersebut.
Kondisi ini terungkap dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Bina Karya untuk menutup tahun buku 2024, serta reorganisasi pengurus dan pengawas periode 2025-2027, yang diadakan pada Selasa, 21/1/2025, di Gedung JHK Kudus.
Menurut deminisioner pengurus periode 2022-2024, Endang Listiyani, jumlah anggota KPRI Bina Karya Kudus pada awal 2024 sempat tercatat sebanyak 309 orang, namun kini tinggal 285 orang, dengan empat di antaranya tidak aktif.
Setiap anggota aktif memiliki kesempatan untuk mengajukan pinjaman dengan bunga yang relatif rendah, yakni hanya 1,25 persen, dan limit pinjaman yang disesuaikan dengan penghasilan masing-masing.
“Bahkan, anggota yang bekerja di Disdikpora dapat meminjam hingga Rp 100 juta dengan agunan,” ujar Endang.
Meski demikian, hanya sekitar 100 anggota yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengajukan pinjaman sepanjang tahun 2024, dengan jumlah pinjaman berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 80 juta.
“Padahal, semakin banyak anggota yang meminjam, menandakan bahwa koperasi semakin sehat. Hal ini juga akan mempermudah pengelolaan roda ekonomi koperasi yang berjalan dengan suku bunga rendah dan tenor yang panjang,” terangnya.
Pada tahun 2024, aset KPRI Bina Karya mengalami penurunan. Dari yang sebelumnya tercatat Rp 6,272 miliar pada tahun 2023, kini aset koperasi turun menjadi Rp 6,143 miliar.
Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah anggota yang aktif, yang berimplikasi pada berkurangnya simpanan dan pinjaman yang diajukan.
” Dengan adanya reorganisasi pengurus baru nantinya, diharapkan dapat mendorong lebih banyak anggota untuk berpartisipasi dalam program pinjaman koperasi
Pada tahun 2024, usaha simpan pinjam di KPRI Bina Karya melayani kredit jangka panjang yang mencapai Rp 3,974 miliar kepada 161 anggota, dengan nominal pinjaman sebesar Rp 3,974 miliar.
Sementara itu, kredit sebrak (jangka pendek) yang memiliki masa angsuran sepuluh bulan tercatat memberikan pinjaman sebesar Rp 375,55 juta kepada 86 anggota.
Namun, sayangnya, tidak ada anggota yang memanfaatkan fasilitas kredit jangka pendek dengan angsuran maksimal 15 bulan.
Hingga akhir 2024, jumlah modal di KPRI Bina Karya tercatat sebesar Rp 4,506 miliar, yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan bantuan modal, simpanan 12 Juli, simpanan khusus, dan cadangan. (J05/A01)