KPRI Bina Karya Kudus Catatkan Perputaran Uang Lesu di 2024

- Jurnalis

Selasa, 21 Januari 2025 - 17:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

apat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Bina Karya untuk menutup tahun buku 2024, serta reorganisasi pengurus dan pengawas periode 2025-2027, yang diadakan pada Selasa, 21/1/2025, di Gedung JHK Kudus. (Foto: J05)

apat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Bina Karya untuk menutup tahun buku 2024, serta reorganisasi pengurus dan pengawas periode 2025-2027, yang diadakan pada Selasa, 21/1/2025, di Gedung JHK Kudus. (Foto: J05)

Jurnalpantura.id, Kudus – Koperasi Simpan Pinjam KPRI Bina Karya Kudus mencatatkan perputaran uang yang lesu sepanjang tahun 2024. Dari 281 anggota yang tercatat aktif, hanya sekitar 100-an orang yang mengajukan pinjaman.

Padahal, salah satu tolok ukur koperasi yang sehat adalah tingkat pinjaman yang diajukan oleh anggotanya, yang akan menggerakkan roda perekonomian koperasi tersebut.

Kondisi ini terungkap dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Bina Karya untuk menutup tahun buku 2024, serta reorganisasi pengurus dan pengawas periode 2025-2027, yang diadakan pada Selasa, 21/1/2025, di Gedung JHK Kudus.

Menurut deminisioner pengurus periode 2022-2024, Endang Listiyani, jumlah anggota KPRI Bina Karya Kudus pada awal 2024 sempat tercatat sebanyak 309 orang, namun kini tinggal 285 orang, dengan empat di antaranya tidak aktif.

Setiap anggota aktif memiliki kesempatan untuk mengajukan pinjaman dengan bunga yang relatif rendah, yakni hanya 1,25 persen, dan limit pinjaman yang disesuaikan dengan penghasilan masing-masing.

“Bahkan, anggota yang bekerja di Disdikpora dapat meminjam hingga Rp 100 juta dengan agunan,” ujar Endang.

Meski demikian, hanya sekitar 100 anggota yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengajukan pinjaman sepanjang tahun 2024, dengan jumlah pinjaman berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 80 juta.

“Padahal, semakin banyak anggota yang meminjam, menandakan bahwa koperasi semakin sehat. Hal ini juga akan mempermudah pengelolaan roda ekonomi koperasi yang berjalan dengan suku bunga rendah dan tenor yang panjang,” terangnya.

Baca Juga :  Gelar GKS IX, PGMI IAIN Kudus Usung Tema Legenda Nusantara

Pada tahun 2024, aset KPRI Bina Karya mengalami penurunan. Dari yang sebelumnya tercatat Rp 6,272 miliar pada tahun 2023, kini aset koperasi turun menjadi Rp 6,143 miliar.

Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah anggota yang aktif, yang berimplikasi pada berkurangnya simpanan dan pinjaman yang diajukan.

” Dengan adanya reorganisasi pengurus baru nantinya, diharapkan dapat mendorong lebih banyak anggota untuk berpartisipasi dalam program pinjaman koperasi

Pada tahun 2024, usaha simpan pinjam di KPRI Bina Karya melayani kredit jangka panjang yang mencapai Rp 3,974 miliar kepada 161 anggota, dengan nominal pinjaman sebesar Rp 3,974 miliar.

Sementara itu, kredit sebrak (jangka pendek) yang memiliki masa angsuran sepuluh bulan tercatat memberikan pinjaman sebesar Rp 375,55 juta kepada 86 anggota.

Namun, sayangnya, tidak ada anggota yang memanfaatkan fasilitas kredit jangka pendek dengan angsuran maksimal 15 bulan.

Hingga akhir 2024, jumlah modal di KPRI Bina Karya tercatat sebesar Rp 4,506 miliar, yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan bantuan modal, simpanan 12 Juli, simpanan khusus, dan cadangan. (J05/A01)

Berita Terkait

Krisis Kedelai Impor: Pengusaha Tahu Tempe di Kudus Hadapi Tantangan Berat
Sam’ani Intakoris: Harga dan Stok Kebutuhan Pokok di Kudus Masih Terkendali Menjelang Lebaran
Pasar Murah Jelang Lebaran, Warga Serbu Tebus Paket Sembako dengan Harga Rp 50.000 di Kudus
THR Buruh Rokok PT Djarum Cair Hari Ini, Langsung Ditransfer ke Rekening
Luncurkan AnsorMart, GP Ansor Pasuruan Kidul Menuju Ekonomi Kreatif
Harga Bahan Pokok di Kudus Cenderung Turun pada Pekan Kedua Ramadan, Telur Rp 27.500 per Kg
Bermasalah, Disdag Kudus Minta Pedagang Tidak Menjual Minyakita yang Tidak Sesuai Spek
Pastikan Ketersediaan Pangan di Swalayan, Pesan Bupati Kudus : Belanja yang Bijak, Secukupnya Jangan Menimbun
Berita ini 29 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 19:19 WIB

Krisis Kedelai Impor: Pengusaha Tahu Tempe di Kudus Hadapi Tantangan Berat

Selasa, 25 Maret 2025 - 16:14 WIB

Sam’ani Intakoris: Harga dan Stok Kebutuhan Pokok di Kudus Masih Terkendali Menjelang Lebaran

Selasa, 25 Maret 2025 - 14:47 WIB

Pasar Murah Jelang Lebaran, Warga Serbu Tebus Paket Sembako dengan Harga Rp 50.000 di Kudus

Rabu, 19 Maret 2025 - 15:05 WIB

THR Buruh Rokok PT Djarum Cair Hari Ini, Langsung Ditransfer ke Rekening

Minggu, 16 Maret 2025 - 13:18 WIB

Luncurkan AnsorMart, GP Ansor Pasuruan Kidul Menuju Ekonomi Kreatif

Berita Terbaru

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, Wakil Bupati Bellinda Birton beserta pejabat Pemkab Kudus (Foto:Istimewa)

Event

TOP BUMD Awards 2025, Kudus Barong Tiga Penghargaan

Senin, 28 Apr 2025 - 19:13 WIB