Jurnalpantura.id, Kudus – Kabupaten Kudus mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Smart City pada tahun 2021, hal itu di support oleh Kementrian Desa dengan membentuk Duta Digital di sembilan Kecamatan Kabupaten Kudus, yang di koordinasi langsung di bawah Kementrian Desa.
Dalam hal ini, tugas masing-masing Duta Digital mendampingi progam Smart Village di 5 Desa perkecamatan untuk Pendampingan progam Desa Cerdas.
Duta digital diberikan mandat untuk pendampingan dalam mewujudkan Desa cerdas (smart village), dalam mencapai tujuan Desa cerdas di kabupaten Kudus.
Dalam meraih tujuan tersebut, tentunya harus melibatkan beberapa sektor dan pihak terkait, salah satunya Dinas PMD, Dinas Arpusda, Dinas Kominfo, Kecamatan Setempat dan dinas lainnya. Selain itu, juga bekerja sama dengan pihak swasta atau bisa dengan perguruan tinggi maupun sekolah.
Duta Digital berinisiatif menggandeng pihak swasta untuk berkolaborasi mewujudkan Desa Cerdas di kecamatan Kaliwungu, salah satunya ialah SMK Assaidiyah Kudus.
Kepala Progam Keahlian PPLG SMK Assaidiyah Kudus, Syaiful Kurniawan menyampaikan tujuannya kali ini menyasar Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus.
“Kami berkolaborasi dengan Duta Digital Kecamatan Kaliwungu, bentuk kolaborasi dari pihak SMK menempatkan beberapa anak didik Jurusan PPLG di Desa untuk melakukan praktik kerja lapangan, dengan target dapat membantu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang cerdas,” jelasnya pada Sabtu (3/8/2024).
Syaiful menyebut SMK Assaidiyah Kudus melaksanakan Progam Praktik Lapangan dengan tujuan memberikan kesempatan sekaligus melatih keterampilan bagi siswa-siswi SMK dengan menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah.
“Melalui kegiatan ini, siswa-siswi SMK dapat mengaplikasikan teori, prinsip dan konsep yang telah mereka pelajari sebelumnya di dunia industri yang aktual,” paparnya.
Pada kali kami, lanjut Syaiful, SMK tersebut menerjunkan siswa jurusan PPLG atau Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim yang merupakan jurusan yang mempelajari tentang perkembangan perangkat lunak meliputi pembuatan, manajemen organisasi pengembangan perangkat lunak, pemeliharaan dan manajemen kualitas.
“Kami berharap siswa dapat mengaplikasikan apa yang meraka pelajari untuk mengembangkan digitalisasi khususnya di Desa Prambatan Lor ini,” sebutnya.
Sementara itu, Duta Digital Kecamatan Kaliwungu, Annisa mengatakan manfaat dari smart village ini ialah membentuk masyarakat cerdas dengan paham informasi, tata kelola pemerintahan yang cerdas melalui digital.
Progam desa cerdas dari kementrian desa ini memiliki indikasi pencapaian 6 pilar yaitu ekonomi cerdas, masyarakat cerdas, tata kelola cerdas, kehidupan cerdas, mobilitas cerdas dan lingkungan cerdas.
“Point penerjunan siswa ke desa adalah desa dapat terbantu dengan adanya tambahan SDM yang fresh dan siswa dapat belajar dari lapangan (desa), Untuk menciptakan desa cerdas salah satunya Desa wajib mempunyai sosial media dan mendorong segala aktifitas desa agar dapat terpublikasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Annisa menyebut dampak lain yang akan diterima dari adanya Program Smart Village yakni kemajuan ekonomi menjadi kuat, karena masyarakatnya yang cerdas akhirnya menunjang SDM (sumber daya manusia) dan perekonomian.
Sedangkan, untuk target Smart Village ini ditunjukkan kepada pemerintah desa dan masyarakat desa untuk sadar digitalisasi atau melek informasi.
“Hal ini didasari karena sampai sekarang banyak informasi yang sulit tersampaikan ke warga pelosok desa. Sehingga masyarakat dituntut sadar digitalisasi, entah dalam bentuk menggunakan aplikasi maupun web dalam gawai atau lainnya,” tukasnya.
Disisi lain, Kepala Desa Prambatan Lor, Teguh Budi Handoyo menyambut baik serta mendukung penuh program desa cerdas ini.
“Kami selaku Pemerintah Desa Prambatan Lor mengapresiasi progam Desa Cerdas ini dan akan selalu mensupport segala bentuk aktivitas yang akan membawa kebaikan bagi Desa, kami akan selalu terbuka bagi siapapun yang ingin berkolaborasi untuk kemajuan Desa,” tandasnya. (J07/A01)