JURNALPANTURA.COM, Blora – Unjuk rasa dari elemen masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani, LSM Lidah Rakyat di kantor KPU Perhutani Randublatung, Blora, Selasa 26/09/2017.
Dalam tuntutannya masa unjuk rasa menuntut pungutan liar sewa tanah hutan yang di bebankan Perhutani KPH Randublatung sebesar 400 ribu rupiah setiap musim panen dihilangkan karena memberatkan.
Dalam mengamankan jalannya aksi unjuk rasa Kapolres Blora AKBP Saptono, S.I.K, M.H bersama anggota Polwan mengedepankan sisi humanis dan persuasif dengan aksi simpatik membagikan air mineral kepada ratusan peserta aksi unjuk rasa di kantor KPH Perhutani Randublatung.
Kapolres Blora AKBP Saptono selaku penggagas merasa simpatik dengan peserta aksi demo yang terlihat lelah kepanasan setelah melakukan long march sejauh 6 km.
“Ini spontan saja, melihat ibu-ibu yang kelihatan sangat capek saya langsung memerintahkan untuk membeli minuman kemasan dan permen sebagai penghilang dahaga.” kata AKBP Saptono.
Menariknya lagi, dalam pengamanan unras, dimana pesertanya berjumalah hampir 300 orang, Polres Blora justru menempatkan Polwan di baris terdepan atau yang berhadapan langsung dengan massa.
“Kita tanamkan sisi humanisme dalam menghadapi aksi unras. Kita berikan senyum dan berdialog ramah pada mereka,” katanya.
Ke depan akan berusaha menerapkan cara-cara humanis dan persuasif di Polres yang dipimpinnya. Termasuk di jajaran Polsek wilayah Polres Blora untuk selalu bersikap humanis tetapi tegas.
Salah seorang peserta unjuk rasa mengemukakan, baru kali ini ada unujuk rasa di Blora yang dilayani Kapolres.
“Mungkin baru kali ini di Blora ada demo dilayani Kapolres dan Polwan dikasih minum juga permen,” kata Han, salah seorang peserta unjuk rasa.(J02)